Membuat craft dari koran bekas.
Membuat craft dari koran bekas.

Pada hari Sabtu pagi, 15 Agustus yang lalu, delapan anggota WKRI St. Joannes Baptista Parung berangkat dengan dua mobil menuju “Pondok Darling” di Pamulang, Tangerang Selatan. “Pondok Darling” adalah singkatan dari Pondok Sadar Lingkungan. Pondok Darling ini berupa kebun luas milik Paroki Barnabas, (Gaplek) Pamulang yang dikelola oleh Seksi Lingkungan Hidup.

Sesuai namanya, di tempat itulah berbagai pembinaan yang berhubungan dengan pemeliharaan lingkungan diadakan, seperti pemanfatan kembali barang bekas/sampah. Jadi, sampah tidak dibuang begitu saja tetapi diolah hingga punya nilai lebih, bahkan bisa menjadi sumber pendapatan. Supaya dapat dimanfaatkan, sampah-sampah tersebut harus dipilah terlebih dahulu antara sampah organik dan anorganik. Sampah gelas/botol plastik dapat dijadikan hiasan atau kap lampu. Sedangkan sampah organik dapat diolah menjadi pupuk organik, dll. Dijelaskan pula tentang pencegahan banjir dengan lubang biopori. Lubang biopori adalah lubang resapan air hujan sehingga dapat meresap kembali ke dalam tanah. Lubang ini dapat mengurangi genangan air di atas permukaaan tanah dan pada akhirnya akan mengurangi volume air ke saluran pembuangan atau sungai sehingga dapat mengurangi banjir.

Selain itu diperkenalkan aneka TOGA (tanaman obat keluarga) atau tanaman apotek hidup seperti daun seledri, bunga teleng ungu, rosella, keladi tikus, dll. Sungguh tanaman yang berada di sekitar kita mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan. Kami sempat mencicipi teh daun kelor dan teh bunga teleng ungu. Segar.

Acara “Sosialisasi Manfaat Sampah, Toga dan Bank Sampah” hari itu istimewa karena dihadiri juga oleh Ibu Walikota Tangerang Selatan, Ibu Airin. Bersama kami hadir pula peserta lain yaitu WKRI Cinere, Jakarta Timur, Bekasi, dan para penggerak Bank Sampah.

Kami pulang dengan membawa banyak ilmu darling dan aneka doorprize. Mari mengolah sampah menjadi berkah. Dan semua itu bisa kita mulai dari keluarga kita. *(Brigita/WKRI)

By Admin