Bapa Uskup Paskalis tak bosan-bosan mengingatkan umatnya tentang Pertobatan Ekologis. Pada setiap kesempatan, beliau selalu mengulang lagi pesannya itu. Beberapa waktu yang lalu pada pertemuan Sosialisasi Road Map Keuskupan Bogor 2016 kepada DPP St. Joannes Baptista, Parung di kapel, beliau menegaskan bahwa Pertobatan Ekologis juga menjadi poin penting yang harus dilakukan secara nyata. Hal ini pun telah dikatakan beliau pada pertemuan-pertemuan sebelumnya, yaitu di Puspanita dan PusPas, bahwa kepedulian kita pada lingkungan hidup harus dilakukan secara serentak dan konsisten.
[Baca juga: Mari Ikut Gerakan Ekologis]
Banyak cara bisa kita lakukan, baik secara kelompok maupun perorangan di rumah masing-masing, untuk menyatakan kepedulian pada lingkungan. Misalnya, peduli pada sampah organik dan anorganik, mengurangi pemakaian kresek, tidak menggunakan styrofoam, membuat pupuk kompos, membuat kebun organik, dan masih banyak cara lainnya.
Beberapa paroki di Keuskupan Bogor telah menjalankan secara nyata gerakan ini dengan membuat kebun organik, yaitu Sukaraja/Ciluar, Cibadak, Stasi Gunung Putri, Stasi Jonggol, Serang, Rangkas Bitung, Panti Asuhan Sindanglaya, dan perkebunan yang dikelola oleh biarawan dan biarawati.
[Baca juga: Perlu Tas Plastik? Bayar!]
Bagaimana dengan Parung? Lahan tanah kita yang luas belum kita maksimalkan pemanfaatan dan perawatannya. Di rumah, kita dapat manfaatkan juga lahan yang ada di depan/di samping/di belakang. Tak ada alasan lahan sempit, karena bisa kita siasati dengan kebun vertikal. Tak ada alasan pupuk mahal, karena kita bisa membuat pupuk dari sampah dapur.
Mau ilmu pembuatan pupuk dari sampah dapur? Mau tahu cara membuat kebun vertikal? Silakan hadir pada pertemuan Minggu 21 Agustus setelah misa. Pendaftaran ke Ibu Budi Santoso/WKRI (0813.1034.0643), Bpk. Agus Yoseph/PSE (0817.135.956), Elmi Wiarti (0856.9130.5274).
Ayo kita “Pilah Sampah Sebelum Keluar dari Rumah. Kelola Sampah Sebelum Jadi Masalah, dan Ubah Sampah Jadi Berkah”.* (Elmi/JMP)