Doa Rosario Lingk. St Philipus
Doa Rosario Lingk. St Philipus

Umat di Lingkungan St. Philipus sangat antusias begitu mendengar bahwa mereka akan mendapatkan tamu istimewa dari Paroki. Adanya jadwal Kunjungan Pastoral dari DPP menunjukkan bahwa gereja meluangkan waktu dan menaruh perhatian khusus pada gereja-gereja kecil (rumah tangga).

Bagi para jompo dan orang sakit khususnya, pelayanan kunjungan ini sangatlah berarti. Kunjungan itu memperlihatkan bahwa mereka berharga di mata Gereja. Kunjungan pastoral sering menjadi sarana bagi anggota jemaat untuk mengungkapkan ketakutan, sukacita, dan masalah mereka, baik yang bersifat pribadi maupun rohani. Kunjungan tersebut memberikan manfaat mendekatkan umat pada gereja meskipun sering kali mereka tidak dapat hadir dalam misa atau kegiatan secara rutin karena keterbatasan fisik mereka. Kami istimewanya kunjungan ini, seluruh warga lingkungan pun berusaha merencanakan supaya acara berlangsung dengan lancar.

[Baca juga: Sukacita Warga St. Sesilia Bersama Gembala]

Kunjungan Pastoral ke Lingk. St Philipus
Kunjungan Pastoral ke Lingk. St Philipus

Bagi-bagi tugas pun segera kami lakukan dengan mengerahkan segala sumber daya yang ada. Ada yang kebagian memasak, moderator, persiapan tempat, dll. Acara dilangsungkan pada Minggu, 1 Mei 2016 silam di rumah Ketua Lingkungan di bilangan Sasak Panjang yang menurut Romo Gaib, lumayan jauh.

Acara kami mulai 1 jam lebih awal dari waktu kunjungan untuk memberi kesempatan pada umat melakukan Doa Rosario sebagai tanda awal bulan suci devosi bagi Bunda Maria. Doa bersama dimulai dengan Ibadat Sabda yang dipimpin oleh Bp. R Sitanggang dan dilanjutkan doa Rosario dipimpin Ibu Sarjono. Doa Rosario kali ini pun istimewa. Kami mendoakan Doa Rosario sebagai gerakan pengamalan nilai-nilai Pancasila. Inilah bentuk cinta dan bela negara umat Katolik. Karena dari doa yang didaraskan ibu-ibu, bapak-bapak, maupun anak-anak yang hadir, didaraskan intensi-intensi doa untuk kemajuan tanah air dan para pemimpin bangsa.

[Baca juga: Doa Rosario Lingkungan St. Philipus]

Romo Gaib dan rombongan DPP
Romo Gaib dan rombongan DPP

Tepat pukul 17.00 WIB, Romo Gaib beserta seluruh rombongan yang mengiringi telah tiba. Rombongan yang tiba antara lain Romo Gaib, Bp. Tyas, Bp. Rahyono, Bp. Eddy Sanyoto, Bp. Albert, dan Bp. Andri. Kami tidak menyia-nyiakan kesempatan yang sangat berharga ini. Bp. Agustinus Lay yang didaulat menjadi moderator segera membuka acara tanya-jawab dengan mempersilakan Ketua Lingkungan untuk memperkenalkan jajaran Pengurus Lingkungan beserta warga senior yang sering kali tidak bisa mengunjungi gereja karena keterbatasan fisik mereka. Romo dan rombongan kemudian melanjutkan dengan perkenalan dan menyampaikan maksud serta tujuan kunjungan DPP. Secara garis besar yang disampaikan adalah mengenai jadwal kegiatan paroki secara menyeluruh sepanjang tahun 2016 dan Perkembangan Pembangunan Gedung Pasturan.

Ada hal menarik muncul pada saat acara tanya-jawab, yaitu disampaikan adanya ide SPBU (Saya Pengumpul Botol Uang)  dimana umat dihimbau mengumpulkan uang receh Rp 100-200. Uang yang sering kali luput dari lirikan tersebut dimanfaatkan sebagai sumber pendanaan SSR (Sumbangan Suka Rela), yang akhir-akhir ini cenderung menurun.

[Baca juga: SPBU Lingkungan St. Stephanus, Swadaya Pengumpulan Botol Uang]

Dalam kesempatan itu, Ibu Indrawati (Wakil Ketua Lingkungan) juga menyampaikan mengenai program GO-GREEN yang dilakukan oleh Lingkungan St. Philipus untuk mengurangi sampah plastik.  Setiap kali pertemuan lingkungan entah itu koor, rapat lingkungan, doa bersama dsb, umat lingkungan diharapkan membawa botol minuman untuk diisi air mineral oleh masing-masing keluarga. Dengan demikian penggunaan gelas plastik bekas kemasan air mineral dapat dihindari. Selain itu, ada juga klarifikasi tentang isu pembubaran FKUB (Forum Komunikasi Umat Beragama). Romo Gaib menyampaikan bahwa isu itu tidak benar.

Acara ditutup dengan doa dan makan malam dengan menghidangkan aneka olahan karya ibu-ibu yang sejak siang hari sudah bergulat di dapur. Bakso hasil olahan Bapak Sarjono menjadi perekat kami semua malam itu. Semua bahu-membahu menyumbangkan bahan makanan agar dapat mencukupi semua yang hadir. Mottonya adalah dari kita, oleh kita, dan untuk kita. Terbukti masih ada saja makanan yang berlebih sehingga dapat dibawa pulang maupun dibagikan ke tetangga kiri-kanan selesai acara. Harapan kami acara ini dapat mencairkan hubungan antar warga dan pengurus DPP supaya lebih akrab lagi.* (Dewey/ St Philipus)

By Admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *