“Cinta yang besar akan membawa kita kepada Tuhan dalam hidup kekal”
Setelah merayakan Natal yang menandakan kelahiran Juruselamat dunia, gereja Katolik pun merayakan Hari Penampakan Tuhan atau yang dikenal dengan Epifani. Perayaan ini jatuh pada tanggal 6 Januari yang juga diperingati sebagai Hari Anak Misioner Sedunia.
Epifani merupakan sebuah perayaan untuk mengenang penampakan Tuhan melalui tiga orang majus yang datang dari timur ke kanak-kanak Yesus. Ketiga orang majus ini mewakili seluruh umat manusia yang datang untuk menyembah Tuhan yang hadir dalam seorang bayi Yesus. Kehadiran Yesus yang akan menyelamatkan semua umat manusia yang ada di muka bumi.
Dalam perayaan Hari Raya Penampakan Tuhan di Gereja St. Joannes Baptista, RD Dionnysius M. menyampaikan homilinya bahwa ketika kita jatuh cinta, menyukai sesuatu, kita rela melakukan apa saja untuk hal tersebut. Sama halnya dengan Allah yang penuh cinta kepada umat manusia, Ia hadir ke dunia ini. Ia tidak lagi berada di atas takhta singgasananya, tetapi Ia hadir berada di tengah kita sebagai wujud tanda cinta Allah.
Kita pun diajak untuk mengimani peristiwa orang majus yang berjalan jauh dari timur dan penuh tantangan, tetapi mereka tetap berusaha dan semangat untuk mencari bayi Yesus. Ini adalah bentuk cinta mereka yang memberikan daya juang untuk dapat bertemu Tuhan. Sama halnya ketika kita ingin mencintai dan dekat dengan Yesus, kita seringkali berjumpa dengan hal-hal yang menyakitkan. Hal yang membuat kita jatuh kembali berdosa, jauh dengan Tuhan, namun kita diajak untuk memupuk kembali cinta yang besar kepada Tuhan. Cinta itulah yang akan memberikan kegigihan kepada kita untuk selalu bersama dengan Tuhan.
Dalam Perayaan Hari Raya Penampakan Tuhan atau Epifani, gereja Katolik memiliki tradisi yang dikenal dengan “Berkat Epifani (Epiphany Blessing)”. Berkat Epifani adalah tradisi yang dilakukan oleh individu atau keluarga untuk meminta berkat dari Tuhan sepanjang tahun dengan simbol 20+C+M+B+25 yang ditulis kapur pada pintu rumah. Simbol C+M+B sendiri merujuk pada nama tiga Raja yang datang kepada Yesus yaitu Caspar, Melchior, dan Balthasar. Selain itu, simbol tersebut juga bermakna Christus Mansionem Benedicat yang berarti “Semoga Kristus memberkati rumah ini”. Simbol + sendiri merupakan lambang salib untuk mengingatkan wafat sengsara ketika Yesus disalibkan untuk menebus dosa manusia.
Sejalan perayaan tersebut, Gereja Paroki St. Joannes Baptista melaksanakan tradisi Berkat Epifani yang diberikan seluruh umat dalam bentuk stiker dengan simbol 20+C+M+B+25. Stiker diberkati dan kemudian dibagikan kepada seluruh umat. Semoga melalui Hari Raya Penampakan Tuhan kita semakin mencintai Tuhan dan selalu gigih dalam beriman untuk mencapai kehidupan kekal. (Eril/KOMSOS)