Rekoleksi Kaum Muda, “OMK Bersemangat Pantang Menyerah”

Pada Sabtu-Minggu, 16-17 April 2016 silam, OMK Paroki St. Joannes Baptista Parung telah mengikuti kegiatan rekoleksi dalam rangka menanggapi Minggu Panggilan. Acara yang diselenggarakan oleh Seksi Panggilan Paroki St. Joannes Baptista yang berlangsung selama dua hari di sekolah Marsudirini tersebut disambut dengan baik oleh OMK. Hal ini terbukti dengan banyaknya peserta yang ikut, yaitu sekitar 50 orang ditambah teman-teman dari asrama Marsudirini.

Kegiatan diawali dengan doa pembukaan serta sambutan oleh Bapak Anton Chandra & Sr. Cristella, OSF. Selanjutnya ada sesi perkenalan melalui permainan sederhana. Peserta diajak berkenalan satu sama lain supaya lebih membaur. Memasuki sesi pertama, Sr. Cristella menujukkan video singkat berjudul “Hidup Adalah Pilihan”. Kemudian peserta diminta memberi tanggapan mengenai apa yang mengena dari video tersebut. Banyak yang memberi jawaban lalu ditanggapi dengan tepuk tangan ataupun seringai atas jawaban yang polos dari teman-teman peserta rekoleksi.

Seusai makan malam,  Sr. Cristella kembali mengisi sesi kedua. Kali ini suster mengajak peserta melakukan dinamika kelompok untuk merefleksikan beberapa pertanyaan yang kemudian akan di sharing-kan dengan kelompok yang lain. Para peserta juga berdinamika dalam gerak dan lagu serta permainan yang dipandu oleh Bapak Dinar. Sesi kedua tersebut ditutup dengan doa malam.

Keesokan harinya, peserta memulai kegiatan dengan misa pagi yang dipersembahkan oleh RD. Alfonsus Sutarno. Usai misa dan sarapan pagi, acara dilanjutkan dengan sesi berikutnya, yaitu sesi pembekalan panggilan. Dalam sesi ini, Romo menjelaskan tentang Spiritualitas Kerasulan Awam serta pengetahuan lain mengenai panggilan sebagai Biarawan/Biarawati ataupun keluarga.

[Baca juga: Garage Sale OMK]

Sesi terakhir merupakan sesi yang cukup berbeda dari sesi sebelumnya dan juga lebih menyenangkan. Para peserta mendengarkan cerita para seminaris menengah Stella Maris Bogor tentang keseharian mereka yang ternyata tidak jauh berbeda dengan para pelajar sekolah menengah pada umumnya. Namun, ada beberapa kebiasaan unik dan khas dari para seminaris, seperti kebiasaan ber”Opera” (bersama-sama membersihkan asrama seminari –Red.), latihan bernyanyi Gregorian, pendalaman Bahasa Latin serta kurikulum lain guna mempersiapkan para seminaris untuk menjadi imam kelak.

Supaya suasana lebih hangat dan akrab, para seminaris mengajak teman-teman OMK melakukan permainan bersama. Pada hari itu, sebanyak 38 seminaris hadir berbaur dengan OMK dan berbagi certa serta harapan bahwa kaum muda harus tetap bersemangat dan pantang menyerah karena melalui OMK, spiritualitas kerasulan awam tetap berlanjut sampai masa yang akan datang.*(Rotua Natalia/OMK)

[Baca juga: Youth Day OMK Lingkungan St. Paulus]