Libur tanggal merah pada Kamis dan Jumat, 5 dan 6 Mei ditambah Sabtu dan Minggu, 7 dan 8 Mei yang lalu adalah waktu yang pas bagi WKRI untuk mengadakan perjalanan jauh. Menjauh sebentar dari kesibukan sehari-hari, untuk sebentar merenung dan mendekatkan batin secara khusus pada-Nya.
Rencana sudah jauh hari dirancang karena kali ini naik kereta api, yang tiketnya harus dipesan tiga bulan sebelumnya. Dibantu tim Jogya Suka-suka, kami menuju tempat peziarahan di Yogyakarta (Kitiran Mas, Tritis, Ganjuran, Jatiningsih), Ambarawa (Kerep), dan Salatiga (Gedono, Pereng). Sebanyak 31 orang yang terdiri dari 29 ibu dan 2 bapak mengikuti ziarek ini.
Selalu ada cerita seru dan berkesan dalam perjalanan ziarek, baik untuk yang baru pertama kali maupun yang sudah sering kali. Anehnya, selalu ada kerinduan untuk datang lagi, dan datang lagi ke tempat itu. Berikut adalah kesan sebagian peserta:
1.“Seneng bisa kuat Jalan Salib di Tritis, lanjut ikut misa sampai malam di Ganjuran tapi tetap sehat. Biasanya kalau kurang tidur langsung sakit. Terus seneng bisa mampir ke rumah Romo Gaib.”(Bu Sandirun)
2.“Semuanya berkesan buat saya, maklum baru pertama kali ikut ziarah ke Jawa Tengah dan Jogya. Yang paling berkesan adalah saat kunjungan ke gereja Hati Kudus Yesus Ganjuran. Misa penyembuhan dengan tradisi Jawa, romo dan semua petugasnya menggunakan pakaian dan bahasa Jawa. Tentunya saya tidak mengerti, bersyukur ada bu Mus yang senantiasa menjelaskan.” (Sin ola)
3.“Salut sama ibu-ibu yang lebih sepuh bisa ikut Jalan Salib. Saya selalu potong kompas langsung ke gua marianya saja. Jadi malu.” (Febelina)
4.“Perjalanan asik dan seru, makanan juga enak, dan merasakan kebersamaan di kereta. Tempat yang dituju menarik semua. Mengikuti Misa Malam Jumat Pertama di Ganjuran adalah pengalaman baru bagi saya, demikian juga ikut ibadat siang para suster di Pertapaan Gedono. Surprise ketika diajak ke rumah Romo Gaib.” (Wiwied)
5.“Selama 4 hari bersama ibu-ibu/oma-oma jadi tahu bahwa kerjasama itu tidak pandang usia. Apa pun yang kita lakukan bersama-sama, hasilnya akan menyenangkan.”(Katrin)
6.”Seger banget Mandi Siloam di Ganjuran, walaupun nggak pakai sabun kayaknya tetep wangi. Badan basah langsung pakai baju, kering gitu saja. Padahal kalau keringetan susah keringnya.” (Menik)
7.“Perjalanan menyenangkan, KA-nya dingin dan cukup bersih. Yang paling seru di penginapan, tidurnya di bawah 8 orang, di atas nggak tahu berapa orang, jadi mandinya rebutan. Jam 03.30 pasti sudah ada yang mandi. Akibatnya di bis terkantuk-kantuk. Makanan yang paling enak di Jejamuran. Misa di Gereja Maria Assumpta sangat berkesan, di sini kita mendoakan Gereja St.Joannes Baptista (dengan ujub misa), dan Romo Winarto menjawab semboyan Parate viam Domini, kami siap/kami bersedia dalam bahasa Latin.” (Bu Yoharto)
[Baca juga: Pembangunan Rumah Pastoran]
8.“Kalo ada sumur di ladang boleh kita numpang mandi. Kalau ada umur panjang kita pergi ziarah lagi. Ziarek yang seru. Bisa lebih akrab dengan ibu WKRI. Meski capek tapi happy.”(Yayuk)
9.“Wah, WKRI Wonosari menjamu kita dengan lauk ‘Jangan Lombok’ yang khas dan lezat. Saya terkesan dengan misa di Ganjuran dalam bahasa Jawa walaupun saya nggak ngerti. Di situ saya sempat Mandi Siloam. Saya suka Jejamuran yang serba jamur tapi lezat. Capek tapi senang.”(Bu Wempie).
10.“Perjalanan ziarek naik KA ramai-ramai baru pertama kali buat saya. Bersempit-sempit di tempat duduk bertiga, setiap stasiun berhenti, ini sungguh pengalaman mengasyikkan. Seru, rame, dan ngirit karena kalau belanja banyak takut gak bisa bawa. Bagi saya Ganjuran top, bisa mandi mukjizat, dan ikut penyembuhan batin.” (Bu Enny)
11.“Walau capek tapi senang. Terima kasih. Kita pergi lagi, ya.” (Hetty)
12.“Saya sudah sering ke tempat-tempat ini, yang belum adalah Pereng, dan melihat cara berdoa para Suster di Gedono. Sayang penginepannya terlalu jauh. Tapi semua membuat happy.” (Mursidah)
13.“Saya puas bisa khusuk berdoa melalui Jalan Salib dan di setiap gua Maria. Paling berkesan ketika di Ganjuran di Candi Hati Kudus Yesus saya bisa merasa jamahan Tuhan ketika mengikuti Misa Malam Jumat Pertama.” (Bu Edi)
14.“Saya sangat terkesan selama ikut ziarah ini. Ini pertama kali saya ikut ziarah bersama WKRI St.Joannes Baptista. Kalau ada acara ziarah lagi ajak saya ya.” (Mince Ho)
Terima kasih atas penyertaan-Mu Tuhan.* (Elmi/wkri)