Dok. Lingkungan St. Sesilia
Dok. Lingkungan St. Sesilia

Puji Tuhan, setelah sempat tertunda, akhirnya umat Lingkungan St. Sesilia jadi mengunjungi Gereja St. Andreas Kim Taegon, Kelapa Gading. Latar belakang dari kegiatan tersebut adalah menyadari bahwa umat Paroki St. Joannes Baptista Parung, khususnya umat Lingkungan St. Sesilia, selalu misa tiap minggu di bawah tenda biru sehingga umat sangat merindukan dapat misa di bangunan gedung gereja yang sebenarnya.

Maka atas bantuan dari Yayasan Kasih Sayang yang dikelola oleh Ibu Melani, pada Minggu (22/10), kami mendapat support dan  fasilitas akomodasi untuk jalan-jalan mewujudkan mimpi dan sekaligus berdoa mohon rahmat Tuhan semoga kami juga segera mendapat izin dalam pembangunan gedung gereja.

Rombongan dari Parung berjumlah 37 orang, terdiri dari orang tua dan anak-anak yang menumpang tiga mini bus berkapasitas masing-masing 15 orang. Kami berangkat dari halaman Gereja St. Joannes Baptista sekitar pukul 14.30 WIB. Puji Tuhan, perjalanan lancar sehingga pukul 16.30 sudah sampai di Gereja St. Andreas Kim Taegon, Kelapa Gading. Pelindung gereja tersebut, St. Andreas Kim Taegon, lahir pada 21 Agustus 1821 dan wafat 16 September 1846. Dibeatifikasikan tahun 1925 dan dikanonisasikan pada 6 Mei 1984 oleh Paus Yohanes Paulus II. Tempat ziarah utama untuk menghormati St. Andreas Kim Taegon adalah di Choltusan (Bukit Martir) Soul, Korea Selatan.

Memasuki halaman gereja, kami dibuat kagum dengan keindahan dan kemegahan gereja tersebut. Dan itu kami abadikan dengan foto sebagai kenang-kenangan. Setelah itu diteruskan dengan berdoa bersama di Gua Maria yang terletak di depan gereja. Lalu pukul 18.00 kami semua mengikuti misa sore.  Kami pun dibikin terkagum-kagum dengan interior dan desain ruangan di dalam gereja, ditambah konon tabernakelnya berlapis emas, tampak dari jauh sangat berkilau dan indah.

[Baca juga: Sukacita Warga St. Sesilia Bersama Gembala]

Dok. Lingkungan St. Sesilia
Dok. Lingkungan St. Sesilia

Misa sore itu cukup meriah dan umat yang datang juga sangat banyak sehingga gereja penuh. Selesai misa kami membantu membagi kenang-kenangan berupa kartu ucapan yang disediakan Yayasan Kasih Sayang kepada seluruh umat.

Sekitar pukul 20.00, kami pulang meninggalkan gereja dengan penuh kebahagiaan disertai harapan dan impian memiliki bangunan gereja.  Kami tiba kembali di Tulang Kuning sekitar pukul 21.30 WIB.

Hari yang melelahkan, tetapi karena kasih dan kemurahan Tuhan, kami pun pulang ke rumah masing-masing dengan gembira dan penuh syukur.

Terima kasih kepada Yayasan Kasih Sayang. Semoga karya dan pelayanan yayasan, serta Ibu Melani dan seluruh keluarga dibimbing dan diberkati Tuhan.  Amin* (Martinus/ Lingkungan St. Sesilia)

By Admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *