Pada 15 November 2014, umat Katolik Lingkungan St. Stefanus, Ciseeng mendapat kunjungan dari Romo Albertus Simbol Gaib, Frater Eko  bersama Dewan Pastoral Paroki dan PPG, di antaranya Bapak Tyas, Bapak Rahyono, Bapak Albert, dan Bapak Yuwarto.

Romo bersama rombongan tiba sekitar pukul 17.00 WIB. Maklum, letak rumah salah satu warga lingkungan St. Stefanus, yaitu keluarga Pak Siswanto cukup jauh. Dari Ciseeng saja, kurang lebih 7 kilometer. Jadi, jika jarak dari Parung, kurang lebih 14 kilometer. Belum lagi jalanannya cukup parah alias berlubang-lubang dan banyak genangan air. Cukup kaget juga Romo dan bapak-bapak dari Dewan Paroki, bahwa ada umat yang rumahnya begitu jauh.

Walaupun jauh, yang pasti keluarga Bapak Siswanto ini rajin ke gereja di Paroki St. Joannes Baptista Parung dengan membawa dua putrinya yang cantik-cantik (Dewi & Jesika). Saat ini Dewi melanjutkan sekolah SMP di Blitar, Jawa Timur dan tinggal bersama neneknya.

Terkadang Pak Siswanto juga memboncengkan istrinya (Bu Valeria Painem) ke gereja walaupun kakinya  masih sakit (masih dipasang Pen) akibat kecelakaan 2 tahun yang lalu. Keluarga Pak Siswanto ini adalah inspirasi bagi kami semua warga lingkungan St. Stefanus. Selain ketabahannya dalam menghadapi permasalahan dalam keluarga akibat kecelakan yang dialami, juga kesabarannya dalam merawat istri yang sakit dan tentu anak-anak. Beliau tidak pernah marah, semua dijalani dengan sukacita. Yang pasti, apa yang dialami membuat Pak Siswanto, Bu Valeria, dan anak-anak lebih dekat dengan Yang Maha Kuasa.

Saat ini kondisi Bu Valeria Painem jauh lebih baik. Dan Bu Valeria khususnya  sangat bahagia atas kehadiran Romo, Frater, bapak-bapak dewan paroki serta semua umat lingkungan. Semoga cepat pulih ya bu, seperti sedia kala. Amin.

Kunjungan Romo, Frater, dan Dewan Pastoral Paroki ini adalah melaporkan program paroki dan PPG yang sudah terlaksana dan yang belum terlaksana. Romo sendiri mendengarkan usul dan saran dari umat secara langsung. Misalnya, usulan agar ada misa khusus untuk Orang Muda Katolik di paroki sendiri dengan suasana yang lebih meriah untuk mengakrabkan satu dengan yang lain serta menambah semangat kaum muda sebagai generasi penerus untuk terlibat aktif dalam berbagai kegiatan di gereja maupun lingkungan.

Kunjungan Romo ini disambut antusias oleh umat di lingkungan, termasuk ibu-ibu tentunya yang menyiapkan konsumsi ala kadarnya. Semua kebagian membawa makanan. Ada arsik, sayur sop, sayur nangka, sate, tempe dan temannya alias tahu. Tersedia pula lalapan dan 3 macam sambal, yaitu sambal terasi, sambal mangga, dan sambal tempe. Wah, seperti orang berjualan, ya sambalnya macam-macam  hehehe. Buah-buahan lokal pun tak ketinggalan.

Yang paling menarik adalah lalapan yang dibawa Bu Elisabeth Gultom. Sangat banyak, hampir 2 baskom besar. Sepertinya ibu abis panen ya,  hehehe. Alhasil, selesai acara semua kebagian lalapan untuk dibawa pulang.

Semoga kehadiran Romo, Frater, dan para Dewan Paroki ini menambah semangat bagi kami semua untuk ikut berpartisipasi aktif dan bersama-sama dalam membangun gereja serta mendorong kaum muda di lingkungan untuk ikut terlibat lebih aktif lagi, khususnya di gereja dan lingkungan.

Kami menantikan kehadiran Romo dan Dewan Paroki pada kesempatan berikutnya dan tentunya dengan tempat dan suasana yang berbeda. Acara ini selesai pada pukul 19.30 WIB. Terima kasih banyak untuk partisipasi bapak-bapak, ibu-ibu, dan anak-anak atas semangatnya. Semoga kita semua selalu dalam lindungan dan berkat Tuhan. Amin. *(Sin Ola/Lingk. Stefanus).