Salah satu agenda WKRI St. Joannes Baptista, parung, khususnya bidang pendidikan adalah melakukan pelatihan pembuatan Kefir, dan dilaksanakan pada hari minggu tanggal 13 Februari 2022, bertempat di panti umat, dan dihadiri oleh beberapa anggota WKRI, pelatihan berjalan dengan lancar dan dilakukan secara offline dan online melalui live streaming, sehingga bagi anggota yang berhalangan hadir masih dapat turut serta mengikuti kegiatan pelatihan ini. Acara dibuka dengan sambutan dari ibu ketua cabang WKRI St. Joannes Baptista Parung yaitu Ibu Yanti, dan untuk pelatihannya sendiri di pandu oleh salah seorang anggota WKRI yang bernama Ibu Theresia Rina, pertama Ibu Rina menjelaskan apa yang dimaksud dengan kefir, manfaatnya, dan cara mengkonsumsinya.
Kefir adalah minuman probiotik (bakteri baik yang bagus untuk tubuh kita) dan lebih bagus dari pada minuman yogurt. Kefir juga bisa digunakan sebagai pengganti mayonnaise dalam pembuatan salad, dan bisa juga menjadi salah satu bahan dalam pembuatan kue. Selain itu, kefir ternyata sangat baik dikonsumsi untuk penderita asam lambung karena dapat membantu menetralisir asam di lambung kita dan diminum sebelum makan apabila kita sedang mengalami sakit asam lambung, dan juga kefir sangat bagus diminum bagi penderita diabetes dan kanker. Namun untuk ibu hamil dan anak dibawah usia 1 tahun tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi kefir.
Untuk rasa kefir ternyata mempunyai keasaman yang tinggi oleh karenanya bagi yang tidak menyukai rasa asam boleh menambahkan gula rendah kalori (totaste). Mengkonsumsi kefir disarankan seperempat hingga satu gelas per harinya, dan minuman kefir ini mempunyai kadaluarsa setelah satu bulan. untuk bahan-bahan yang diperlukan dalam membuat minuman kefir ini diantaranya adalah: toples plastik/kaca ukuran 2 liter, air mineral secukupnya untuk membersihkan green kefir, susu murni sebanyak 1 liter dan green kefir sebanyak 50 gram. Langkah awal yang dilakukan adalah membersihkan 2 sampai 3 kali green kefir dengan menggunakan air mineral, lalu setelah itu green kefir dimasukan ke dalam toples dan di campurkan dengan susu murni, setelah itu lakukan fermentasi selama 1 hari dan ditaruh ditempat gelap, dan kefir bisa langsung dikonsumsi.
Green kefir atau biang kefir ini berbentuk mikroba hidup, dan bisa bertahan sangat lama dengan cara memberikan makanan berupa susu murni, untuk menyimpan kefir didalam freezer, maka kefir ini harus diberi makan susu sebanyak 4 kali jumlah kefir ini sendiri, contohnya apabila kefir yang digunakan sebanyak 50 gram, maka pemberian susu murni yang dicampurkan sebanyak 200 gram, dan lakukan fermentasi selama 2 hari, namun apabila penyimpanan dilakukan didalam chiller maka perbandingannya 2 banding 1, atau 50gram kefir susu murni yang dicampur sebanyak 100gram dan dilakukan fermentasi selama 1 hari. Karena kefir ini mikroba hidup maka tidak boleh dipanaskan atau melalui proses pemanasan seperti di blender, dan di anjurkan diminum dalam keadaan dingin.
Acara ini terbilang sukses karena antusias peserta dalam bertanya dan tentunya para peserta sangat senang karena bisa mendapatkan ilmu baru dari pelatihan kefir ini selain manfaat untuk kesehatan juga bisa buat ide usaha yang menguntungkan untuk menambahkan kas. Setelah acara pelatihan ini selesai, ditutup dengan doa penutup yang dipimpin oleh Ibu tuti valent, lalu para peserta pelatihan diberi kesempatan untuk mencoba minuman kefir yang telah jadi yang disiapkan oleh ibu Rina. (Dian/WKRI St. JB)