Pada Jumat, 25 Desember 2015 yang lalu, kemeriahan perayaan Natal di gereja St. Joannes Baptista terlihat usai misa Natal anak-anak yang dipimpin oleh Romo Gaib. Semua anak duduk dengan rapi berkumpul untuk mengikuti acara perayaan Natal anak. Kakak-kakak OMK sebagai panitia membantu agar semua anak siap mengikuti perayaan Natal.
Acara yang dipandu oleh Kak Sella dan Kak Rizky tersebut dimulai dengan bernyanyi bersama. Beberapa lagu yang dinyanyikan berhasil membuat anak-anak semakin bersemangat. Anak-anak yang hadir di perayaan Natal itu sepertinya nampak semakin tidak sabar untuk menanti datangnya Santa Klaus.
Ada yang sedikit berbeda pada perayaan Natal anak-anak kali ini. Biasanya, panitia menghadirkan drama Natal. Namun tahun ini, sebuah puppet show (pertunjukan boneka tangan) dihadirkan untuk menghibur dan memberi pesan Natal. Kedua MC kemudian memanggil Kak Anes (OMK), pengisi acara berikutnya untuk membawakan sebuah puppet show.
Dengan membawa empat boneka beruang sebagai tokoh ayah, ibu, Lila, dan Lilo, Kak Anes membawakan cerita yang berjudul The Bears Who Forgot Their Manners. Puppet Show tersebut bercerita tentang dua kakak-beradik beruang yang lupa bagaimana untuk bersikap sopan dan saling menghormati. Kak Anes membawakan cerita dengan sangat menarik. Suaranya berubah-ubah sesuai tokoh yang dibawakan. Anak-anak tertarik untuk menyimak ceritanya. Dengan penuh antusias, semuanya mendengarkan cerita sampai akhir. Mereka pulang dengan membawa pesan moral yang didapat dari cerita beruang Lila dan Lilo, yaitu apabila kita semua saling menghargai dan memperlakukan orang lain dengan sopan maka kita pun akan mendapat hal yang baik pula.
Cerita disambung dengan puncak acara yang telah ditunggu anak-anak, yaitu kedatangan Santa Klaus. Tokoh yang identik dengan perayaan Natal ini datang di depan anak-anak dengan membawa pesan Natal, yang kemudian dilanjutkan dengan pembagian hadiah Natal untuk guru-guru BIA, koster, dan Romo. Anak-anak pun pulang dengan membawa bingkisan Natal dari Santa Klaus, dan yang terpenting adalah mereka pulang dengan membawa pesan bahwa sebagai seorang anak harus selalu ingat untuk bersikap sopan dan saling menghargai satu dengan yang lainnya.* (Bernadeta Dana Pranesthi W./OMK)