Hari Pangan Sedunia Paroki St. Joannes Baptista Parung

“Minggu ini tatapan umat pastinya agak beda” Ungkapan Romo RD Dion Manopo mengawali khotbahnya. Dekorasi unik dengan tumbuhan, sayuran, buah-buahan menghiasi altar, petugas misa dan umat mengenakan baju adat Jawa ditambah 8 gadis cilik menghantarkan perarakan petugas dengan anggun bahkan rupa-rupa persembahan seperti tanaman cabai, ikan hias, sayur mayur, buah buahan serta jamu dalam gendongan  memang bukan hal yang biasa disaksikan dalam misa. Minggu, 16 Oktober 2022, Gereja St. Joannes Baptista Parung berpartisipasi dalam hari pangan sedunia. Perayaan universal ini merupakan wujud ucapan terima kasih kita umat katolik atas lingkungan yang dicurahkan Allah Bapa.

Hari ini Romo Dion juga ingin berbagi cerita bagaimana kita melihat lingkungan yang Tuhan berikan. Umat diajak untuk memahami logo Keuskupan Sufragan Bogor yang biasanya terdiri atas 2 elemen. Lambang yang ada ada saat ini terkesan membentuk perisai yang sesungguhnya mengambil bentuk dasar paru-paru. Lambang ini dipilih Mgr. Paskalis Bruno Syukur karena menyadari wilayah Keuskupan Bogor yang menjadi penopang ibukota sehingga lingkungan alam yang indah harus dijaga. Bapak Uskup juga mencerminkan kecintaan akan alam melalui kebijakan-kebijakannya.

Dalam khotbahnya juga Romo Dion mengingatkan bahwa manusia acapkali merasa superior dari makhluk hidup lainnya karena manusia adalah makhluk istimewa. Apalagi dalam kitab suci tertuang manusia diciptakan seturut citraNya dan bahkan diperintahkan untuk menguasai bumi.

“Sesungguhnya kita menyadari manusia tidak hebat-hebat banget karena manusia sangat bergantung pada ciptaan yang lainnya” Ketergantungan manusia dengan alam semesta dan juga sebaliknya tergambarkan dari kisah penciptaan. Secara berurutan RD Dion Manopo menyebutkan proses penciptaan yang berlangsung selama 6 hari.

“Hari ke 1 Allah menciptakan bumi, Hari ke 2 Allah menciptakan langit, hari ke 3  Allah menciptakan daratan memisahkan air dan tanah, hari ke 4 Allah menciptakan benda-benda di atas langit, hari ke 5 Allah menciptakan tumbuhan dan hewan mengisi daratan dan udara, hari ke 6 Allah menciptakan manusia.”

Umat juga diajak untuk “semakin peduli dan semakin berbagi” melalui hakikat tumbuhan yang berbuah dan buahnya  tidak pernah dia makan sendiri.  Buah yang dihasilkan ditujukan pada makhluk lain. Maka kita mencoba hidup yang berbuah guna kebutuhan makhluk lain.

 

Hari Pangan Sedunia Paroki St. Joannes Baptista Parung
Pembawa Persembahan Misa Hari Pangan Sedunia St. Joannes Baptista Parung

Selain perayaan Misa yang penuh dengan suasana hari pangan sedunia, bidang pelayanan melalui seksi ekologi menyelenggarakan sosialisasi Eco Enzym dan pembuatan kompos. Sementara di saat bersamaan, anak-anak BIA/BIR juga mendapatkan edukasi hasil kekayaan bumi Indonesia yang sebelumnya menjadi dekorasi gereja. Anak-anak sangat antusias menyebutkan nama tanaman, sayuran, buah-buahan bahkan rempah-rempah yang ada. (Vika/KOMSOS)

 

Keseruan Hari Pangan Sedunia BIA St. Joannes Baptista Parung
Kemeriahan Umat dengan Pakaian Adat Jawa dalam Hari Pangan Sedunia
4 thoughts on “Semakin Peduli dan Semakin Berbagi Hari Pangan Sedunia”
  1. Luar biasa.. Paroki semakin hidup dan umat semakin partisipatif. Juga aktifitas ekologialnya khususnya dalam hal pengelolaan sampah sangat atraktif dan jarang ada di Paroki2 lain. Semoga menginspirasi..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *