Undang-undang nomor 36 tahun 2014 tentang tenaga kesehatan menerangkan bahwa tenaga Kesehatan merupakan seseorang yang mengabdikan dirinya dalam bidang Kesehatan serta memiliki pengetahuan maupun keterampilan melalui bidang Kesehatan yang berguna untuk kewenangan melakukan upaya Kesehatan. Tenaga medis memiliki peran penting dalam masyarakat, hal ini disebabkan untuk dapat meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat sehingga dapat membangun sumber daya manusia yang produktif. 

Dalam hal ini, Komsos paroki St. Joannes Baptista berkesempatan untuk mewawancarai para petugas medis yang ada di paroki St. Joannes Baptista Parung. Mengingat bahwa pentingnya jasa para petugas medis yang sudah banyak menolong para umat yang merasa sakit dikala misa sedang berlangsung. Petugas medis di paroki St. Joannes Baptista Parung terdiri dari 4 orang yaitu Bapak Stev, Ibu Indra, Ibu Elizabeth Yanti, dan Ibu Novi. Mereka lah garda terdepan Ketika ada umat paroki St.Joannes Baptista sedang merasakan tidak enak badan atau sakit. Alasan mereka menjadi seorang petugas medis di paroki St. Joannes Baptista Parung adalah latar belakang mereka merupakan seorang ahli medis, mereka terbiasa untuk melayani orang sakit, dan mereka paham betul perihal penanganan pertama yang dapat dilakukan Ketika ada yang sakit. Selain itu, mereka memiliki alasan yang sangat mulia yaitu ingin memakai talenta yang sudah Tuhan berikan kepada mereka untuk melayani sesama manusia dan untuk melayani Tuhan Yesus.

Tugas yang dilakukan para petugas medis paroki St. Joannes Baptista Parung tidak hanya melayani orang sakit saja namun ada beberapa tugas yang sering mereka lakukan, diantaranya :

  1. Melayani kesehatan umat yg membutuhkan pertolongan pertama pada saat misa hari Raya Besar berlangsung ( Perayaan Natal, rangkaian Perayaan Paskah).
  2. Membantu program PSE dlm  pengobatan lansia .
  3. Melaksanakan piket kesehatan pada misa  setiap minggu  ( sabtu sore, minggu misa 1 dan minggu misa 2). 
  4. Membantu PMI saat adanya program donor darah di gereja paroki St.Joannes Baptista Parung.
  5. Untuk memberikan rasa kenyamanan saat misa berlangsung jika ada umat yang merasa tidak enak badan.

Sejumlah kejadian pernah dialami petugas medis ketika sedang bertugas pada saat misa di paroki St. Joannes Baptista Parung. Contohnya, terdapat  umat yang menahan rasa sakit sejak awal misa berlangsung hingga akhirnya merasa tidak kuat dan meminta pertolongan petugas medis saat misa hampir berakhir. Setelah dilakukan pertolongan pertama, umat tersebut di rujuk ke RSUD untuk ditangani lebih lanjut oleh dokter supaya kondisinya semakin membaik. Alasan mengapa umat tersebut tidak melaporkan tentang kondisi kesehatannya dikarenakan beliau malu untuk menemui petugas tatib ma pun petugas medis ia rela  menahan rasa sakit.

Tidak hanya itu, ada juga  umat yang sedang latihan koor mendadak sesak nafas. Kemudian dilakukan pertolongan pertama dengan mengecek tensi beliau yang ternyata sudah cukup tinggi dan diberikan oksigen yang tersedia di ruang Kesehatan. Lalu set kemudian dibawa ke RSUD untuk ditindaklanjuti oleh Dokter.

Kejadian tersebut menjadikan pelajaran untuk kita semua supaya lebih peduli terhadap Kesehatan kita dan orang sekitar kita. Tak perlu malu atau bingung untuk meminta pertolongan kepada petugas medis kalau merasa tidak enak badan atau sakit. Petugas medis paroki St.Joannes Baptista selalu siap siaga berjaga di belakang umat ketika misa dengan menggunakan rompi berwarna merah dengan bertuliskan medical crew. Umat juga dapat langsung ke ruang Kesehatan yang terletak di panti umat ata jika merasa khawatir mengganggu jalannya ibadah. 

Ruang kesehatan paroki St. Joannes Baptista Parung sudah memenuhi standar ruang kesehatan yang baik dan benar. Didalamnya sudah terdapat Kasur, tabung oksigen, P3K, obat-obatan, alat medis serta kursi roda. Selain peralatan medis yang terdapat di ruang kesehatan, paroki St. Joannes Baptista memfasilitasi mobil ambulance jika dibutuhkan guna mengantarkan umat ke rumah sakit dan sebagainya.

Para petugas medis paroki St. Joannes Baptista Parung akan mengadakan kegiatan pelatihan terbuka untuk  para umat yang berminat belajar mengenai pertolongan pertama dalam penanganan medis. Selain itu para petugas medis paroki St. Joannes Baptista Parung mengharapkan relawan dokter yang mau untuk mendedikasikan dirinya sebagai bagian dari petugas medis paroki St. Joannes Baptista Parung. (Vika/KOMSOS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *