Perayaan Syukur Atas Hari Ulang Tahun Imamat ke-4 RD Dionnysius Y. Manopo, RD Agustinus Wimbodo Purnomo, RD Andreas Arie Susanto, RD Paulus Pera Arif Sugandi

Tepat pada tanggal 1 November 2022, umat Katolik seluruh dunia merayakan Hari Raya Orang Kudus untuk menghormati para Kudus yang telah diakui secara resmi oleh Gereja maupun yang belum dan tidak diketahui. Bersamaan dengan itu, Umat Paroki St. Joannes Baptista Parung juga bersukacita atas Hari Ulang Tahun Imamat ke-4 Pastor Vikaris RD Dionnysius Y. Manopo, bersama ketiga rekannya RD Agustinus Wimbodo Purnomo, RD Andreas Arie Susanto, dan RD Paulus Pera Arif Sugandi. Perayaan HUT Imamat ini dirayakan oleh seluruh umat melalui perayaan Ekaristi yang diselenggarakan di Paroki St. Joannes Baptista Parung. 

Perayaan Ekaristi yang dimulai pada pukul 18.30 WIB ini, dipersembahkan oleh keempat imam tersebut dan didampingi oleh 7 orang imam lainnya, yaitu RD Yohanes Suparta selaku Vikaris Jendral Keuskupan Sufragan Bogor, RD Yustinus Joned S. selaku pastor Paroki St. Joannes Baptistas, RD Dominikus Savio Tukiyo, RD Ridwan Amo, RD Hieronimus Hendrik, RP Effendy Marut OFM, RP Henri Lausia CSE selaku imam dari Seminari Menengah Stella Maris Bogor. Tidak terkecuali RD Yohanes Driyanto yang ikut hadir setelah perayaan Ekaristi untuk ikut merayakan perayaan syukur ini.

Perayaan Misa Syukur HUT Imamat ke-4 di Paroki St. Joannes Baptista Parung
RD Paulus Pera saat homili

Dalam homili Misa Syukur ini, RD Paulus Pera menjelaskan bagaimana gaya hidup orang kudus dalam menjalankan ajaran Tuhan dan kesuciannya. Para orang kudus “menyembunyikan” masalah dalam menjalankan hidup panggilan, seperti masalah panggilan, kesucian, kehinaan, dan dosanya, untuk mengarah kekudusan. Di kehidupan sehari-hari pun kita menutupi kelemahan diri, bergumul, dan menutupi semua permasalahan keluarga, pekerjaan, usaha, dan anak. Kita menjadi bergumul, bersoal, dan berjibaku dalam persoalan-persoalan tersebut yang menjadi suatu proses untuk kita belajar menjadi para kudus. 

Dibalik cerita-cerita para orang Kudus yang seringkali kita dengar, mereka juga memiliki persoalan-persoalan yang sama dengan kita. Dengan kelemahan, kedosaan, dan kekurangan yang sama seperti kita, tetapi mereka berjuang untuk mengarah kepada Allah, kekudusan, dan kesucian demi memuliakan Allah. Dalam Sabda Bahagia, terdapat pokok yang menjadi dalam imam dan cara tindakan kita agar tetap beriman, percaya, dan menaruh harapan kepada Allah. Jangan minder, malu dan menghindari masalah tersebut, tetapi hadapi, karena segala sesuatu tidak ada yang instan, semua berproses untuk menjadi kudus. Maka penting bagi kita untuk belajar dari Para Kudus, bahwa mereka dalam menghadapi masalah tetap setia dan percaya kepada Allah. Mereka adalah orang biasa sama seperti kita, namun mereka melakukan perbuatan luar biasa dengan menghadapi setiap pergumulan hidup dan kesulitan bersama Allah, mengandalkan Allah dan bergantung kepada Allah. 

Setelah berkat umat, keempat Imam ini melakukan pemotongan tumpeng secara simbolik dan menyuapi satu sama lain diiringi sukacita dari seluruh umat. Bapak Stephanus Agus Edi Wiyono selaku wakil ketua DPP Paroki St. Joannes Baptista Parung yang mewakili pengurus gereja memberikan kenang-kenangan kepada RD Dionnysius Y. Manopo, RD Agustinus Wimbodo Purnomo, RD Andreas Arie Susanto, dan RD Paulus Pera Arif Sugandi. Kemudian acara syukur ini dilanjutkan dengan makan bersama serta penampilan dari OMK serta para seminaris. Semoga keempat imam ini senantiasa diberkati dalam panggilannya dan senantiasa mengandalkan Allah untuk melakukan hal-hal luar biasa. (Eril/KOMSOS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *