Hari Minggu Panggilan

Pekan terakhir bulan Oktober, gereja  St.Joannes baptista Parung menyelenggarakan misa aksi Panggilan. Pada perayaan misa kedua di hari minggu gereja kita kedatangan rekan-rekan Seminari menengah  Stella Maris Bogor. Tapi tahukah kita apa saja panggilan di gereja Katolik? Panggilan gereja katolik itu menjadi suster, bruder, Romo.

Dalam khotbahnya pada, Romo RD Dionnysius Y.  Manopo mengisahkan pengalamannya saat masih menjadi Frater dan  mengajak rekan – rekan muda menjadi bagian dari panggilan khusus.  Respon yang muncul membuat Romo Dion tekenang hingga saat ini.

 “ih najis” itulah tanggapan mereka, ada pula yang berucap “amit – amit” sambil ketuk – ketuk meja.

Romo Dion menyadari kata-kata najis atau amit -amit yang keluar dari mulut rekan muda kala adalah reaksi manusiawi ketika ditawari mengikuti panggilan khusus gereja katolik. Banyak dari mereka yang tegas menolak bukan karena tidak suka atau bukan karena tidak tertarik tetapi mereka tahu kehidupan panggilan khusus karena akan menuju hidup lebih baik sehingga kebanyakan dari mereka merasa tidak layak mengambil bagian dalam pelayanan tersebut.

Semua orang yang terpanggil pasti merasa tidak layak menjalani panggilan khusus. Romo Dion menegaskan bahwa perasaan tidak layak adalah syarat untuk menerima panggilan. Kita diingatkan dengan kisah perjalanan hidup murid Yesus yang merasa tidak pantas karena mereka adalah orang -orang dengan strata rendah. Namun merekalah orang-orang pilihan. Kisah lain yang mencerminkan Yesus memilih orang -orang yang merasa tidak pantas adalah kisah Zakheus. Yesus memilih tinggal di rumah Zakheus dan mengubah keseluruhan hidup Zakheus.

Di akhir khotbahnya, RD Dionnysius mengingatkan kita terutama orang muda katolik (OMK) bahwa tidak pernah ada krisis panggilan karena Tuhan senantiasa memanggil kita untuk melayani.

Dalam misa aksi panggilan ini juga, Sr. Adolvina Widatiwu Alma dari tarekat Alma mengisahkan perjalanan pelayanannya. Tarekat alma dalam karya panggilannya melayani anak – anak berkebutuhan khusus. Sr.Ovin mengajak kita untuk membuka hati dan menjawab panggilan dalam kemampuan kita masing-masing. Semoga kita mampu menjawab panggilan Yesus dalam rupa apa pun. (Vika/Komsos)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *