Pada Jumat-Sabtu, 15 & 16 Juli 2016 yang lalu, OMK St. Joannes Baptista Parung mengadakan acara kemping dengan tema “OMK Ayo Kembangkan Potensimu” atau disingkat dengan “OMK KEMP”. Acara yang diadakan selama dua hari tersebut berlangsung di halaman parkir gereja St.Joannes Baptista Parung.
Pukul 4 sore, peserta datang untuk melakukan registrasi. Tercatat sekitar 17 peserta OMK yang mengikuti acara tersebut. Tujuan utama dari acara ini adalah bagaimana OMK dapat mengembangkan potensi yang ada dalam diri mereka melalui bakat yang mereka miliki. Selain itu bertujuan untuk semakin mempererat kebersamaan antara OMK satu dengan yang lainnya.
Meskipun peserta yang mengikuti OMK KEMP tidak terlalu banyak namun kegiatan berlangsung menarik dan menyenangkan. Kegiatan dimulai dengan bernyanyi bersama. Selanjutnya peserta dibagi menjadi tiga kelompok yang terdiri dari berbagai minat dan bakat. Masing-masing kelompok diminta untuk mengirimkan dua orang dari kelompoknya, yang ternyata perwakilan ini bertugas memasak makan malam untuk semua peserta. Kegiatan memasak pun berlangsung dengan ceria dan penuh canda karena panitia seperti juri yang sedang mengamati setiap masakan yang dimasak peserta untuk makan malam.
Usai makan malam, berlangsung kegiatan dimana peserta diberikan penjelasan mengenai keuntungan ikut aktif dalam OMK dan pentingnya untuk mengembangkan potensi. Penjelasan tersebut menjelaskan bahwa OMK dapat memberikan kontribusi melalui bakat yang dimiliki untuk gereja. Setelah itu, setiap kelompok diminta untuk berdiskusi tentang hal apa yang dapat dilakukan atau dibuat untuk gereja melalui bakat yang dimiliki. Hasil dari diskusi tersebut akan dipresentasikan keesokan harinya.
Suasana makin menghangat ketika diadakan games kelompok untuk menguji kekompakan dari kelompok. Berbagai macam permainan dilakukan. Tawa dan canda menghiasi setiap permainan yang dimainkan. Meskipun hujan turun itu tak menghambat semangat peserta untuk terus bermain. Games ditutup dengan pengumuman pemenang dan doa malam lalu peserta beristirahat di tenda yang didirikan.
Keesokan harinya, peserta memulai kegiatan dengan senam bersama. Setelah bersih-bersih, dan sarapan pagi dilakukan presentasi hasil diskusi kelompok. Dari presentasi tersebut banyak hal yang dapat dibuat melalui bakat yang dimiliki mulai dari rencana untuk membuat bento, cokelat, kalung dan gelang rosario, lampion, dan kerajinan tangan dari bahan bekas yang masih dapat digunakan. Hasil bakat-bakat tersebut rencananya akan diikutsertakan dalam memeriahkan ulang tahun Paroki St. Joannes Baptista.
Di penghujung acara, peserta diminta untuk memberikan kesan selama mengikuti acara tersebut. “Seru dan asik, tapi kurang banyak pesertanya,” kesan salah satu peserta. Acara selama dua hari satu malam itu pun ditutup dengan doa bersama.* (Sella/ OMK)