Inilah judul utama sesi diskusi yang dibawakan oleh RD Agustinus Wimbodo Purnomo atau yang akrab disapa Romo Nanang di Aula Seminari Menengah Stella Maris, Sabtu (12/11). Sesi diskusi rekan OMK St. Joannes Baptista Parung merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Camino 2.0.

Di awal sesi, rekan – rekan seminaris membangkitkan semangat peserta dan panitia dengan nyanyian dan tarian. Peserta harus berkonsentrasi penuh ketika mengikuti nyanyian yang disiapkan karena akan ada instruksi untuk tidak menyebutkan kata – kata tertentu dalam lirik. Menariknya lagi, dalam sesi joget bersama peserta diwajibkan menyentuh bagian tubuh rekan di sebelahnya seperti jari jempol, hidung, telinga yang diikuti dengan gelak tawa mereka menandakan rasa lucu atau geli atas aktivitas ini. Sesi ini semakin mengakrabkan mereka yang selama ini jarang berjumpa atau pun yang baru saja berkenalan.

Romo Nanang menegaskan perhatian gereja katolik pada orang muda melalui kebiasaan Paus Fransiskus yang tidak pernah melarang anak muda atau anak kecil untuk mendekatinya. Gereja memberikan tempat untuk orang muda karena dianggap sebagai pondasi masa kini dan masa depan gereja katolik. Dalam sesi ini pula, Romo Nanang ingin peserta merefleksikan kata gereja, katolik, muda dan omk dengan mencatatkan kata – kata yang muncul di benak mereka ketika mendengar 4 kata tersebut.

Di akhir sesi, peserta dalam kelompok menganalisis kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman yang ada dari OMK St. Joannes Baptista Parung. Analisis yang dikenal dengan analisis SWOT ini diharapkan mampu menjadi acuan pengembangan OMK kita. Semoga rekan – rekan OMK menyadari peran penting mereka dalam kelangsungan gereja katolik. (Vika/KOMSOS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *