Perayaan Natal bagi umat Kristiani merupakan perayaan menyambut kelahiran Yesus Kristus di setiap tanggal 25 Desember. Kemeriahan perayaan Natal identik dengan pohon natal yang dihias dengan berbagai macam pernak-pernik, tukar kado, makan bersama, menyanyikan lagu-lagu natal yang ceria dan syahdu dan kedatangan Santa Claus untuk membagikan sukacita untuk anak-anak.

Suara anak – anak terdengar lantang mengiringi perarakan Misa Hari Raya Natal  sesi kedua yang dipimpin oleh RD Dionnysius Y. Manopo. Dalam khotbahnya, Romo Dion mau mengingatkan bahwa hari raya Natal merupakan kelahiran Juruselamat kita yang membawa sukacita dan kegembiraan. Yesus yang ada dalam palungan menjadi tanda kehadiran Allah di dunia yang mengundang kita bersatu dengan Dia.

Upaya pemersatu yang dilakukan oleh umat tercermin dari upaya yang dilakukan untuk merayakan natal bersama dengan keluarga. Ada umat yang terkhusus mengambil cuti untuk bisa berkumpul bersama keluarga atau ada orang tua yang menabung sejak jauh hari agar mampu membeli tiket agar anak dapat pulang merayakan natal bersama. 

Meski begitu, kita pun diingatkan Hari raya Natal bukan sekedar bahwa kita ingin berkumpul, tetapi pertama-tama karena kita ingin bersukacita, Tuhan yang mahakuasa telah hadir di tengah kita. Yesus hadir tidak hanya di gereja ini, tapi juga ingin hadir di dalam pribadi dan keluarga masing-masing. Hendaknya diri kita harus memiliki tanda kelahiran Kristus, tanda mempersatukan. 

Kehadiran Yesus yang ada di tengah-tengah kita senantiasa mengingatkan kita untuk menghadirkan Yesus ke dalam diri kita masing-masing. Kita menjadi orang yang baru dan tidak menjadi orang yang membawa sifat memecah belah, melainkan membawa persatuan cinta kasih seperti Yesus. 

Kemeriahan natal berlanjut hingga perayaan natal bersama dengan anak-anak yang berlangsung setelah misa. Acara ini dihadiri kurang lebih 300 umat St.Joannes Baptista, termasuk anak-anak, remaja, dan dewasa. Anak-anak ini menari dan menyanyi hingga menjawab pertanyaan quiz dengan penuh antusias. Mereka semakin semangat dengan menyaksikan penampilan peserta lomba tari dari wilayah 3, wilayah 4, dan wilayah 7. Setiap peserta menampilkan tarian natal dengan gayanya yang unik.

Dan waktu yang ditunggu pun tiba, kedatangan Santa Claus dengan dua Pit Hitam hadir ditengah-tengah acara. Anak-anak pun serentak berteriak kegirangan menyambut kedatangan Santa Claus dan juga Pit Hitam. Namun tidak sedikit juga anak-anak ada yang menangis bahkan berlarian menuju orang tuanya karena takut dengan Pit Hitam. Kedatangan Santa Claus dan Pit Hitam tidak hanya sebagai hiburan semata untuk anak-anak. Namun Santa Claus dan Pit Hitam hadir dengan memberikan pesan Natal dan membawakan doorprize bagi anak-anak yang bisa menjawab beberapa pertanyaan yang diberikan oleh pemandu acara. Santa juga membagikan hadiah bagi peserta lomba tari yaitu: Juara I dimenangkan oleh wilayah 7 – St. Scholastika, juara II oleh wilayah 4 – St. Maria De Fatima, dan juara ketiga dimenangkan oleh Juara III wilayah 3 – St. Thomas Aquinas.

Keceriaan anak – anak pun semakin tampak ketika diminta berbaris dengan tertib untuk mendapatkan bingkisan yang diberikan oleh Santa Claus dan Pit Hitam. Namun tak hanya mendapatkan berbagai hadiah quiz dan bingkisan, anak-anak juga diminta untuk membawa kado yang diletakkan di kandang natal. Kado yang  berisikan peralatan mandi dan peralatan tulis yang nantinya akan dibagikan kepada teman-teman di Stella Maris Keuskupan Bogor. Anak-anak ceria, ibu bahagia, dan para panitia merasa senang pada acara Natal Bersama di tahun 2022.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *