Seperti yang sudah kita ketahui Bulan Oktober dikenal dengan Bulan Rosario bagi umat Katolik. Bulan Rosario merupakan bentuk dedikasi umat Katolik untuk menghormati Bunda Maria dengan fokus dalam devosi Doa Rosario. 

Banyak kegiatan rohani yang dapat dilakukan ketika Bulan Rosario seperti ini, seperti berdoa Rosario bersama, wisata rohani, dan lain sebagainya. Sama halnya dengan umat Paroki St. Joannes Baptista Parung yang mengadakan misa penutupan Bulan Rosario yang dilaksanakan pada tanggal 31 Oktober 2022 pukul 18.00 WIB di Gereja St.Joannes Baptista Parung. 

Misa penutupan Bulan Rosario ini dipimpin oleh RD Yustinus Joned S. selaku pastor Paroki St. Joannes Baptista Parung dan dihadiri oleh kurang lebih 150 umat. Misa Penutupan Bulan Rosario diawali dengan perarakan patung Bunda Maria yang diikuti oleh seluruh umat. Sama seperti tahun sebelumnya, setiap lingkungan mengirimkan perwakilan yang bertugas sebagai panitia untuk membawa patung Bunda Maria dalam perarakan. Proses perarakan patung Bunda Maria, diiringi dengan kegiatan Doa Rosario oleh umat sambil memegang lilin kecil selama jalannya perarakan. 

Dalam homilinya, RD Yustinus Joned S. menceritakan tentang pendampingan ziarah ke Israel. Sebelum masuk ke komplek makam Daud dan tempat Yesus mengadakan perjamuan terakhir, beliau menjelaskan terlebih dahulu kepada para peserta untuk mencari orang yang wajahnya terlihat lesu dan memiliki beban yang berat. Hal tersebut bertujuan sebagai cerminan dalam kehidupan kita sehari-hari untuk tidak mencari kekurangan ataupun kesalahan pada diri orang lain. Dalam hal ini juga Tuhan Yesus mengingatkan kita untuk tidak menjadi orang Farisi, seperti yang ada tertulis pada Injil Matius 23:27-28, “Celakalah engkau ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, orang-orang Farisi, orang-orang munafik! Karena engkau seperti kuburan yang di cat putih, yang di luarnya memang kelihatan bagus, tetapi di dalamnya penuh tulang orang mati dan semua kenajisan. Bahkan engkau kelihatan benar dari luar di mata orang lain, tetapi di dalamnya engkau penuh dengan kemunafikan dan kejahatan”. 

Semoga melalui peristiwa Perayaan Ekaristi Penutupan Bulan Rosario Paroki St. Joannes Baptista ini serta refleksi melalui homili Romo Joned, selalu membuat kita ingat untuk tidak mencari kekurangan orang lain dan tidak menjadi seperti orang Farisi. (Erin/Komsos)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *