Bapak, Ibu, Saudara sekalian yang dikasihi Tuhan. Selamat pagi. Marilah kita bersama-sama mendalami iman kita kepada Yesus Kristus melalui “mendengar dan mengerti Sabda Tuhan” yang disampaikan Yesus melalui perumpamaan.
Perumpamaan yang diajarkan Yesus adalah perumpamaan tentang penabur, lalang, biji sesawi, ragi, harta terpendam, mutiara, dan jala (Mat 13). Dalam pikiran kita pasti mempertanyakan, mengapa Yesus menyampaikan ajaran-Nya dengan perumpamaan? Bukankah itu menjadi sulit dimengerti? Ternyata bukan hanya kita yang kesulitan. Para murid-murid yang bertatap muka langsung dengan Yesus pun bertanya, “Mengapa Engkau berkata-kata kepada mereka dalam perumpamaan?” Jawab Yesus. Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Surga, tetapi kepada mereka tidak (Mat 13:10-11).
Bapak, Ibu, Saudara sekalian yang dikasihi Tuhan. Marilah kita pahami jawaban Yesus itu melalui sabda-Nya yang berbunyi, “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu” (Mat 22:37). Kita telah dikaruniai hati, jiwa, dan akal budi. Karunia itu harus digunakan untuk mengenal, memahami, serta melakukan kehendak-Nya yang diajarkan melalui perumpamaan-perumpamaan itu. Kita diberi telinga untuk mendengar sabda Tuhan, dan mata untuk melihat karya-karya Tuhan yang dapat kita lihat sehari-hari, serta diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Surga (Mat 13:11).
Berdasarkan atas perintah Yesus, beriman harus dilakukan dengan penuh kesadaran, dan dengan segenap akal budi agar mengerti ajaran Yesus. Jadi, beriman seharusnya tidak dilakukan secara asal-asalan. Asal sudah dibaptis, asal sudah ke Gereja menerima komuni, tanpa perlu menggunakan perasaan, dan tidak perlu berpikir panjang, sudah bereslah tugas beriman kita. Bukan seperti itu yang dikehendaki Yesus.
Yesus mengajarkan perumpamaan dengan menggunakan benda-benda yang berkaitan dengan kebutuhan hidup manusia sehari-hari, agar setiap orang dapat mengerti artinya. Semua orang pasti tahu siapa dan apa yang dilakukan oleh seorang penabur. Penabur adalah petani yang menyebarkan benih, biji-bijian kecil, seperti biji sesawi, biji gandum, gabah, dan lain-lain, Jika benih itu ditaburkan di tanah yang subur pasti akan tumbuh dan berlipat ganda hasil panennya. Sebaliknya, jika benih itu jatuh pada tanah yang berbatuan, tanah yang penuh dengan semak-semak berduri atau lalang, pasti tidak tumbuh (Mat 13:4-8). Para pembuat roti, tempe, tape, dan sebagainya tentu tahu apa yang disebut ragi. Setiap orang tentu tahu harta yang terpendam itu harus ditemukan agar dapat digunakan. Setiap orang pasti tahu mutiara itu sebuah benda yang indah dan mahal harganya. Semua nelayan pasti tahu apa akibatnya jika mereka lupa membawa jala saat mereka pergi melaut.
Yang dapat kita pahami dari perumpamaan-perumpamaan itu adalah, iman sekecil apa pun yang kita miliki, jika kita jaga pertumbuhannya, niscaya akan semakin kuat dan kita akan memperoleh bagian keselamatan di Kerajaan Surga.
Akhir sabda Yesus dalam perumpamaan itu adalah pertanyaan Yesus, “Mengertikah kamu semuanya itu?” Mereka menjawab: “Ya, kami mengerti.” (Mat 13: 51). Sebagai murid Yesus, kita pun harus manjawab, “Ya, kami mengerti.”
Bapak, Ibu, Saudara sekalian yang dikasihi Tuhan. Demikianlah intisari makna “mendengar dan mengerti Sabda Tuhan“. Semoga kita semakin dimampukan untuk mengerti Sabda Yesus. Terima kasih. Semoga Tuhan memberkati.
Seksi Kateketik, Bidang Pembinaan Iman,
Paroki Santo Joannes Baptista, Parung, Keuskupan Bogor
Sumber
Alkitab Deuterokanonika. 2013. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia.
eKatolik. Alkitab Deuterokanonika.
Hortensius F. Mandaru. (2022). Pengantar Injil Matius. Jakarta: KPKS – BOGOR
Leks, S. (2003). Tafsir Injil Matius. Yogyakarta: PT Kanisius.
Kutipan ayat
Matius 13:10-11
“Mengapa Engkau berkata-kata kepada mereka dalam perumpamaan?” Jawab Yesus, kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Surga, tetapi kepada mereka tidak.
Matius 22:37
Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
Matius 13:9 dan 16
Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!”
Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar.
Matius 13:31-32
Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: “Hal Kerajaan Sorga itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di ladangnya. Memang biji itu yang paling kecil dari segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar dari pada sayuran yang lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang pada cabang-cabangnya.”
Matius 13: 4-8
Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis. Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itu pun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar. Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik
lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat.
Matius 13: 51
Mengertikah kamu semuanya itu?” Mereka menjawab: “Ya, kami mengerti.”
Secara lengkap silakan buka Injil Matius Bab 13.