Ada yang berbeda di Aula Puspas Lt. 4 Keuskupan Bogor pada Minggu (21/08) yang lalu. Sekitar pukul 16.00, ruangan aula dipenuhi oleh muda-mudi dari berbagai paroki yang ada di wilayah Keuskupan Bogor. Mereka adalah para peserta Ekaristi & Audiensi Bogor Single Community (BSC) Keuskupan Bogor. Ada yang datang berombongan bersama teman-teman satu paroki, ada pula yang datang sendiri. Suasana canggung sedikit terasa, terbukti dengan MC yang berusaha keras mencairkan suasana dan mengajak para peserta untuk duduk di bangku deretan depan.
Tak lama kemudian, perayaan ekaristi yang dipersembahkan oleh Uskup Bogor, Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM dan RD Alfonsus Sutarno, Ketua Komisi Keluarga Keuskupan Bogor dimulai. Dalam homilinya, Bapa Uskup mengungkapkan bahwa Keuskupan Bogor baru memulai proses pastoral yang berkaitan dengan kaum single. “Baru kali ini, kami mengumpulkan semua yang statusnya single untuk mensharingkan perjuangan-perjuangan hidup,” ungkap Bapa Uskup. “Kegiatan ini dilakukan dengan maksud saling menguatkan, saling meneguhkan agar Anda tidak merasa kesepian, sendiri, tetapi merasa didukung gereja sambil mencari jalan yang benar,” tambah Bapa Uskup. Kepada peserta BSC yang hadir, Bapa Uskup menekankan bahwa satu misi yang sama yang dimiliki oleh kaum single ataupun yang sudah berpasangan adalah mewartakan kabar sukacita kepada orang lain.
Homili Bapa Uskup dan persatuan dalam ekaristi membuat suasana lebih hangat. Ketika perayaan ekaristi usai, para peserta nampak lebih berani mengikuti berbagai permainan yang sudah disiapkan oleh panitia. Mulai dari permainan untuk saling membaur, saling berkenalan, hingga mengetahui sedikit karakter berdasarkan bahasa tubuh.
Bogor Single Community merupakan sebuah wadah yang disiapkan oleh Komisi Keluarga Keuskupan Bogor bagi semua kaum single yang ada di Keuskupan Bogor dengan usia kira-kira 25-45 tahun untuk berinteraksi, berkomunikasi, dan berbagi. Dalam sambutannya, Bapa Uskup berkata, “Harapannya, kalian yang masih single ini bertemu satu sama lain sebagai orang yang seiman. Harapannya dengan berkumpul, berinteraksi satu sama lain, akan ada yang jatuh cinta.”
Pengurus BSC, pasutri Rafael & Fifi Wardhani mengatakan bahwa para pengurus sangat menyayangi para peserta dan akan ada untuk memberikan perhatian. “Kami adalah keluarga kalian. Kalau mau curhat jangan jauh-jauh, silakan ke Bunda Fifi yang kebetulan adalah psikolog atau Bunda Dhani,” tuturnya di depan sekitar 185 peserta BSC.
Seiring berjalannya waktu, suasana hangat dan akrab makin terasa. Banyak peserta yang saling berkenalan dengan teman dari paroki lain. Acara BSC ini pun meninggalkan kesan bagi beberapa peserta. “Seruuuu banget. Kebersamaannya kerasa selama acara hehehe,” ungkap Peni dari Paroki St. Joannes Baptista, Parung. Peni mengikuti acara BSC karena ingin kenal dengan teman-teman seiman dari berbagai gereja (paroki-Red) jadi tidak sebatas mengenal teman dari parokinya saja. Senada dengan Peni, Paulus dari Paroki Keluarga Kudus, Cibinong menganggap bahwa acara perdana BSC sangat bagus, keren, dan seru. “Buat teman-teman yang single wajib hadir. Selain buat ngilangin stres, siapa tahu ketemu jodoh di situ,” ajaknya.
Rencananya, kegiatan BSC akan dilakukan secara berkelanjutan dengan melibatkan para peserta sebagai panitianya. Rencana terdekat adalah kegiatan ke Anyer yang akan diselenggarakan pada 10-12 Desember 2016 mendatang. Kaum single, siap untuk mengikuti acara BSC selanjutnya?* (Agnika/KOMSOS)