Bapak, Ibu, Saudara sekalian yang dikasihi Tuhan. Selamat pagi. Marilah kita bersama-sama mendalami iman kita kepada Yesus Kristus tentang “siapa yang pantas masuk ke dalam Kerajaan Sorga” yang diajarkan Yesus melalui khotbah Gerejani.

Bapak, Ibu, Saudara sekalian yang dikasihi Tuhan. Gereja yang terwujud dalam sebuah bangunan gedung merupakan prasarana fisik bagi umat untuk berkumpul melakukan peribadatan. Gereja yang sesungguhnya adalah sekumpulan umat beriman mendalam kepada Yesus Kristus, yang menyatukan dirinya bersama-Nya, serta menjadi saksi Kristus (Kis 1:7-9). Yesus pun tidak selalu mengajar para murid-murid-Nya di rumah-rumah ibadat, tetapi juga di pinggir danau (Mat 13:1-2), di bukit (Mat 5), atau di lapangan terbuka (Mat 15:32, 35).

Dalam Injil Matius, sekumpulan umat beriman kepada Yesus disebut Jemaat. Jika orang berdosa ditegor oleh saudaranya, di bawah empat mata, tidak mendengarkan, kemudian dihadapkan dengan dua atau tiga orang juga tidak mau mendengarkan nasehat mereka, maka orang berdosa itu harus dihadapkan ke Jemaat, untuk memperoleh nasihat yang terakhir kalinya. Jika orang itu tetap tidak mendengarkan nasehat Jemaat, maka orang itu dianggap sebagai orang yang tidak mengenal Allah (Mat 18:15-17). Gereja, yang merupakan sekumpulan Jemaat, merupakan tanda apakah seseorang menyatukan diri dengan Tubuh Kristus (Mat 26:26) atau tidak. Gereja adalah sarana pertobatan, sarana penyelamatan bagi umat yang beriman kepada Yesus Kristus, karena Kristus sendiri lah yang mendirikan Gereja (Mat 16:18).

Yesus tidak menghendaki satu pun dari murid-muridnya yang tidak terselamatkan. Karena itu, Yesus akan memberi hukuman keras kepada siapa pun yang melakukan penyesatan orang-orang yang beriman kepada-Nya. Penyesatan merupakan dosa yang membuat penyesat itu tidak hidup bersama-Nya. Penyesat akan dibuang ke api kekal. Karena itu, tangan atau kaki yang menyesatkan harus dipotong, mata yang menyesatkan harus dicungkil. Artinya, untuk memperoleh hidup kekal, kita harus sempurna, tidak boleh ada bagian mana pun dari diri kita yang melakukan perbuatan dosa (Mat 18:6-9). Upah dosa adalah maut (Rm 6:23).

Seperti apakah orang yang akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga? Yesus bersabda: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga” (Mat 18:3-4). Jadi, pertobatan adalah kunci untuk bisa masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Menjadi seperti anak kecil dapat kita maknai sebagai orang yang bersih dari segala dosa dan nafsu duniawi. Anak kecil biasanya polos, ibarat sebuah kertas yang putih bersih. Kertas putih itu akan tetap bersih jika dalam perjalanan hidup diisi dengan tulisan yang indah, yaitu perbuatan baik, dan kata-kata yang mendorong setiap pembacanya selalu melakukan pertobatan. Agar kita tidak tercampakkan ke dalam api kekal, janganlah kita menyesatkan orang yang percaya kepada Yesus. Bapa kita yang ada di sorga tidak menghendaki seorang pun hilang (Mat 18:14). Yesus, Anak manusia datang untuk menyelamatkan yang hilang (Mat 18:11), agar pantas masuk ke dalam Kerajaan Sorga.

Bapak, Ibu, Saudara sekalian yang dikasihi Tuhan. Demikianlah intisari makna siapa yang akan masuk ke dalam Kerajaan SorgaSemoga kita semakin dimampukan untuk melakukan

pertobatan agar pantas masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Terima kasih. Semoga Tuhan memberkati.

Seksi Kateketik, Bidang Pembinaan Iman,

Paroki Santo Joannes Baptista, Parung, Keuskupan Bogor

Sumber

Alkitab Deuterokanonika. 2013. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia.

eKatolik. Alkitab Deuterokanonika.

Hortensius F. Mandaru. (2022). Pengantar Injil Matius. Jakarta: KPKS – BOGOR

Seto Marsunu. (2019). Permata Iman Katolik. Jakarta: Lembaga Biblika Indonesia.

Kutipan ayat

Kisah Para Rasul 1:7-9

Jawab-Nya: “Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya. Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka.

Matius 13:1-2

Pada hari itu keluarlah Yesus dari rumah itu dan duduk di tepi danau. Maka datanglah orang banyak berbondong-bondong lalu mengerumuni Dia, sehingga Ia naik ke perahu dan duduk di situ, sedangkan orang banyak semuanya berdiri di pantai.

Mat 5:1-2

Ketika Yesus melihat orang banyak itu, naiklah Ia ke atas bukit dan setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. Maka Yesus pun mulai berbicara dan mengajar mereka, kata-Nya:

Mat 15:32, 35

Lalu Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata: “Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak itu. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. Aku tidak mau menyuruh mereka pulang dengan lapar, nanti mereka pingsan di jalan.”

Lalu Yesus menyuruh orang banyak itu duduk di tanah.

Matius 18:15-17

“Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali. Jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah seorang atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan. Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan

jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai seorang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai.

Mat 26:26

Dan ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada murid-murid-Nya dan berkata: “Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku.”

Mat 16:18

Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.

Matius 18:6-9

“Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut. Celakalah dunia dengan segala penyesatannya: memang penyesatan harus ada, tetapi celakalah orang yang mengadakannya. Jika tanganmu atau kakimu menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung atau timpang dari pada dengan utuh kedua tangan dan kedua kakimu dicampakkan ke dalam api kekal. Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu masuk ke dalam hidup dengan bermata satu dari pada dicampakkan ke dalam api neraka dengan bermata dua.

Rm 6:23

Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.

Matius 18:3-4

“Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga.

Mat 18:14

Demikian juga Bapamu yang di sorga tidak menghendaki supaya seorang pun dari anak-anak ini hilang.”

Matius 18:11

Karena Anak Manusia datang untuk menyelamatkan yang hilang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *