Gereja adalah Keluarga Yesus

menurut Injil Markus

Suster, Bapak, Ibu, Saudara sekalian yang dikasihi Tuhan. Marilah kita bersama-sama kembali menyegarkan pengetahuan pokok-pokok ajaran Iman Katolik melalui Katekese Umat. Hari ini kita mendalami ajaran Yesus Kristus tentang Gereja adalah Keluarga Yesus” menurut Injil Markus.

Dalam ajaran Gereja, Keluarga adalah tempat pertama dan utama untuk melatih dan mendidik anak-anak. Keluarga Katolik merupakan sebuah Gereja Kecil (Widharsana dan Hartono, 2017). Sebuah keluarga merupakan Gereja kecil jika semua anggota keluarga itu telah menyatu dengan Tubuh Kristus melalui pembabtisan, serta senantiasa membutuhkan pemurnian, menjalani pertobatan dan pembaharuan. Dengan demikian, seluruh anggota keluarga harus memiliki iman yang mendalam kepada Yesus melalui salib dan kebangkitan Yesus Kristus.

Anggota keluarga Yesus sendiri tidak semuanya memahami siapakah sebenarnya Yesus. Menurut mereka, Yesus yang tidak pernah mengikuti pendidikan Kitab Suci, tiba-tiba mampu mengajarkan Injil, berani mengoreksi orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat. Karena itu, keluarga-Nya ingin mengambil Yesus dari kerumunan orang banyak. Mereka meragukan kemampuan Yesus yang sangat bersemangat dalam memberitakan Injil (Mrk 3:14; 20-21). Orang-orang Nazaret, yang bergaul dengan Yesus dan keluarga-Nya sejak Yesus kecil, bahkan mencurigai dari mana Yesus memiliki hikmat dan kuasa untuk melakukan mukjizat. Mereka kecewa dan menolak Yesus (Mrk 6:2-3). Maka Yesus bersabda kepada mereka: “Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya” (Mrk 6:4).

Saat Yesus sedang mengajar orang banyak dalam sebuah rumah, datanglah ibu dan saudara-saudara Yesus yang kemudian menyuruh orang-orang untuk memanggil Yesus. Setelah orang-orang menyampaikan pesan keluarga-Nya kepada Yesus, maka: “Jawab Yesus kepada mereka: “Siapa ibu-Ku dan siapa saudara-saudara-Ku?” Ia melihat kepada orang-orang yang duduk di sekeliling-Nya itu dan berkata: “Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku” (Mrk 3:31-35).

Jadi, siapakah sebenarnya yang layak menjadi anggota Keluarga Yesus? Yesus menjelaskan melalui sabda-Nya, bahwa yang menjadi keluarga Yesus adalah siapa pun yang melakukan kehendak Allah. Keluarga Yesus bukan hanya keluarga yang secara biologis merupakan satu keturunan. Dengan demikian, anggota keluarga yang tidak mengimani Yesus dan tidak melakukan kehendak Allah bukanlah keluarga Yesus. Kita sebagai Gereja yang beriman mendalam kepada Yesus adalah keluarga Yesus.

Suster, Bapak, Ibu, Saudara sekalian yang dikasihi Tuhan. Semoga kita semakin dimampukan untuk senantiasa melakukan kehendak Allah agar tetap menjadi keluarga Yesus. Terima kasih. Semoga Tuhan memberkati.

Seksi Kateketik, Bidang Pembinaan Iman,

Paroki Santo Joannes Baptista, Parung, Keuskupan Bogor

Sumber

Alkitab Deuterokanonika. 2013. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia.

Stefan Leks. (2003). Tafsir Injil Markus. Yogyakarta: Penerbit PT Kanisius.

Petrus Danan Widharsana dan R.D. Victorius Rudy Hartono. (2017). Pengajaran Iman Katolik. Yogyakarta: Penerbit PT Kanisius.

Kutipan ayat

Markus 3:14, 20-21

Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil.

Kemudian Yesus masuk ke sebuah rumah. Maka datanglah orang banyak berkerumun pula, sehingga makan pun mereka tidak dapat. Waktu kaum keluarga-Nya mendengar hal itu, mereka datang hendak mengambil Dia, sebab kata mereka Ia tidak waras lagi.

Markus 6:2-4

Pada hari Sabat Ia mulai mengajar di rumah ibadat dan jemaat yang besar takjub ketika mendengar Dia dan mereka berkata: “Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu? Hikmat apa pulakah yang diberikan kepada-Nya? Dan mujizat-mujizat yang demikian bagaimanakah dapat diadakan oleh tangan-Nya? Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria, saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon? Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita?” Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka: “Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya.”

Markus 3:31-35

Lalu datanglah ibu dan saudara-saudara Yesus. Sementara mereka berdiri di luar, mereka menyuruh orang memanggil Dia. Ada orang banyak duduk mengelilingi Dia, mereka berkata kepada-Nya: “Lihat, ibu dan saudara-saudara-Mu ada di luar, dan berusaha menemui Engkau.” Jawab Yesus kepada mereka: “Siapa ibu-Ku dan siapa saudara-saudara-Ku?” Ia melihat kepada orang-orang yang duduk di sekeliling-Nya itu dan berkata: “Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *