Pada Hari Raya Natal, umat diajak untuk fokus kepada peristiwa lahirnya Sang Juruselamat yaitu Kristus Yesus. Bagaimana Maria bisa melahirkan Kristus? Tentu hal ini kerap menjadi pertanyaan dalam benak kita. Maria sendiri dipilih Allah untuk mengandung dan melahirkan Kristus dalam keadaan tetap perawan.

Misa Natal Pagi pertama dipimpin oleh RD Yustinus Joned Saputra. Dalam homili-nya, Romo Joned mengajak umat untuk flashback ke dalam dua peristiwa penting, yaitu lahirnya Kristus lewat Maria dan saat Musa didatangi Allah lewat lidah-lidah api di semak belukar. Kedua peristiwa ini memiliki satu makna yang sama tentang betapa ajaibnya kehendak Allah untuk kita semua.

 Maria melahirkannya Kristus dengan keadaan tetap perawan dan semak belukar yang tidak hangus atau hancur setelah muncul lidah api. “Allah mewujudkan diri lewat media, tetapi tidak merusak atau menghancurkannya. Sama seperti Allah hadir dalam wujud manusia, lewat media tubuh Maria yang mengandung Yesus dalam keadaan perawan. Semua ini bukan takdir, melainkan kehendak Allah yang terjadi” tegasnya.

Lewat peristiwa kelahiran Kristus ke dunia ini, kita diajak Romo Joned untuk mengingat kembali bahwa semua yang sudah terjadi semata-mata bukan takdir melainkan kehendak Allah yang luar biasa. Semoga lewat kesederhanaan Natal ini kita bisa menjadi manusia yang berpegang teguh pada kehendak Allah. Tuhan memberkati. (Katrin/KOMSOS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *