Peringatan Hari Perkawinan Sedunia (World Marriage Day/ WMD) 2017 se-Keuskupan Bogor dengan tema “Keluarga Bersukacita karena Iman, Harapan, dan Kasih” dilaksanakan di Paroki Keluarga Kudus Cibinong (PKKC), pada Minggu (12/02) silam. Perayaan ekaristi dalam rangka WMD tersebut dipimpin oleh selebran utama Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM dengan iringan gamelan bernuansa Jawa yang mengiringi kedatangan perwakilan keluarga-keluarga yang mewakili tiap paroki di Keuskupan Bogor.
Kegiatan ini sudah menjadi ritual tahunan yang menyatakan bahwa kehidupan perkawinan bukan semata-mata perkara manusia. Tetapi perkawinan itu adalah kehendak Allah. “Allah memanggil Pria dan Wanita untuk menjadi suami istri. Allah menanamkan benih cinta kasih ke dalam hati sepasang suami istri. Mereka harus menjawab panggilan Allah dengan jawaban YA. Dan selama mereka hidup bersatu dan bersetia merupakan wujud nyata kasih dan setia mereka berdua kepada Allah. Inilah akhirnya mengapa perkawinan itu merupakan panggilan,” demikian ungkap Ketua Komisi Keluarga Keuskupan Bogor, RD Alfonsus Sutarno, dalam sambutannya.
[Baca Juga : Hari Perkawinan Sedunia ]
Sebelum pernyataan tobat, seluruh umat yang hadir diajak untuk meneliti batin oleh Konselebran RD. Agustinus Suyatno, Pastor Paroki Keluarga Kudus Cibinong, dengan cara masing-masing pasutri saling berhadapan dan berpegangan tangan sambil menjawab dalam batin masing-masing atas pertanyaan sbb: (1) Pernahkah anda menyakiti pasangan Anda?; (2) Pernahkah Anda mempermalukan pasangan Anda di muka umum?; (3) Pernahkan Anda bersikap kasar terhadap pasangan Anda?; (4) Pernahkah Anda memojokkan pasangan Anda?; (5) Pernahkah Anda membiarkan pasangan Anda kesepian? Dan masih ada beberapa pertanyaan yang senada yang memperlihatkan bahwa kita melakukan perbuatan dosa terhadap pasangan hidup sehingga jawaban yang ada dalam hati kita mengantar kita untuk mengakui dosa dan bertobat.

Pada tahun ini, Paroki St. Joannes Baptista hadir dengan perwakilan pasutri Andreas Agus Prihananto dan Yuliana Dwi Haryani beserta anak dan juga 19 keluarga lain yang hadir. Dalam prosesi tersebut, setiap keluarga masing-masing membawa vandel/ bendera bergambar logo dari setiap paroki. “Parate Viam Domini/ Persiapkanlah Jalan bagi Tuhan” yang adalah motto dari paroki kita mengantar keluarga-keluarga lain di paroki agar mampu mempersiapkan jalan bagi Tuhan dengan penuh sukacita di dalam iman, harapan, dan kasih.
Antusiasme umat Paroki St. Joannes Baptista sangat terlihat dengan banyaknya jumlah peserta yang mendaftar melebihi tahun lalu, walau ada beberapa keluarga yang tidak dapat ikut dikarenakan alasan tertentu, seperti menjadi wali baptis dan orangtua meninggal. Namun hal tersebut tidak menyurutkan semangat kontingen dari paroki kita. Peserta berangkat dari Paroki St.Joannes Baptista, Parung, kurang lebih pukul tujuh pagi dengan menggunakan bus Perdana Jaya dan beberapa kendaraan pribadi lainnya.
Hari Perkawinan Sedunia ini sudah berjalan selama tiga tahun yang diawali pada tahun 2015 di Paroki Katedral Bogor. Perayaan yang kedua berlangsung di Paroki St. Matias Cinere dan yang ketiga dilangsungkan di Paroki Keluarga Kudus Cibinong. Untuk tahun selanjutnya, Hari Perkawinan Sedunia akan diadakan di Paroki Maria Bunda Segala Bangsa (MBSB) Kota Wisata Cibubur. Semoga dalam perayaan Hari Perkawinan Sedunia tahun depan semakin banyak keluarga dapat ikut berpartisipasi. Ad Maiorem Dei Gloriam/ Untuk Keagungan Allah Yang Lebih Besar.* (Heribertus Sumardi, Stefanus Sugiarto, Anton Chandra)