Pada Minggu, (09/07) yang lalu, ada perayaan Hari Katekis yang bertempat di Gedung Puspas Keuskupan Bogor. Kegiatan “Saya Katolik, Saya Katekis” tersebut bertema “Bukan Kamu yang Memilih Aku, Tetapi Akulah yang Memilih Kamu” (Yoh 15 :16) dan dihadiri oleh para katekis dari semua paroki yang berkumpul dalam suasana keakraban, persaudaraan, kekeluargaan, serta sukacita. Para katekis disirami dengan berbagai teknik, cara, dan spirit untuk menjadi seorang katekis yang sejati dalam mewartkan kabar gembira, yaitu Kristus sendiri kepada sesama. Paroki St. Joannes Baptista, Parung mengirimkan empat wakilnya untuk menghadiri acara tersebut.
Uskup Bogor, Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM, yang juga sebagai Ketua Komisi Kateketik KWI membuat suatu kebijakan bagi Keuskupan Bogor untuk mengadakan Hari Katekis Keuskupan Bogor. Peringatan ini menjadi semacam contoh bagi keuskupan lain. Penetapan Hari Katekis ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, khususnya para katekis. Hari Katekis merupakan suatu penghormatan atau penghargaan bagi para katekis sekaligus sebagai sarana untuk bertemu, sharing dari banyak aspek persoalan yang ditemukan dalam menjalankan pewartaan sehingga dapat menemukan solusi alternatif untuk pembaharuan metode pengajaran.
Yang menarik, dalam pertemuan tersebut ada dua orang ibu yang berbagi pengalamannya sebagai katekis. Ibu yang pertama berlatar belakang ilmu komunikasi dan yang lainnya merupakan guru matematika. Keduanya terjun sebagai katekis untuk mendampingi BIA dan BIR di parokinya. Kedua ibu tersebut sangat senang dan penuh sukacita karena menemukan kebahagiaan tersendiri dalam diri anak-anak yang didampingnya. Tentu saja selain suka, ada juga duka. Namun selalu ada jalan keluar dan tidak menjadi hambatan dalam melayani-Nya.
Dalam acara ini, Uskup Bogor, Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM, memberikan pengajaran juga kepada semua peserta. Antara lain yang menarik adalah seorang katekis yang sejati harus memiliki memori tentang Kristus sehingga dengan adanya memori akan Kristus itu, ia memiliki seni dalam mewartakan Kristus. Bapa Uskup menekankan, “Jika seorang katekis tidak memiliki memori tentang Kristus, apa yang mau diwartakan? Apalagi yang menjadi dasar seni sebagai seorang pewarta atau katekis? Untuk itu, sekali lagi kita perlu memiliki memori akan perutusan Yesus Kristus sehingga kita mampu menjadi seorang seniman dalam mewartakan Yesus, mulai dari diri sendiri dan kepada sesama yang lain,” jelas Bapa Uskup.
Berikut ini adalah beberapa informasi seputar katekis. Apa itu katekis? Katekis adalah seseorang yang dengan tulus dan setia memiliki niat yang sungguh-sungguh untuk menjadi seorang pelayan, memperkenalkan Kristus kepada sesama. Siapa saja yang termasuk Katekis itu? Jawabannya adalah: Saya sudah dibaptis, menerima Sakramen Krisma dan Sakramen Eksristi, karena sudah dilengkapi Sakramen Inisiasi maka SAYA KATOLIK, SAYA KATEKIS, dengan Sabda Amanat Perutusan Agung, “karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepada-Mu.” (Mat 28: 19-20)
Kegiatan Hari Katekis Keuskupan Bogor tersebut ditutup dengan perayaan ekaristi yang dipimpin oleh Bapa Uskup dan didampingi oleh Romo Andreas Bramantyo, selaku Ketua Komisi Kateketik Keuskupan Bogor dan juga Pastor Paroki Santa Maria Rangkas Bitung. Ada satu himbauan kepada semua Dewan Paroki agar ikut memberikan perhatian dan semangat kepada umat yang mau terjun dalam pelayanan sebagai katekis, yaitu “Berkatekese” yang artinya memperkenalkan Kristus sehingga banyak orang menemukan Yesus dalam dirinya. Semoga banyak orang terpanggil menjadi Katekis.* (Martinus Lasol)