Foto: Agnika/KOMSOS
Foto: Agnika/KOMSOS

Pada Minggu (17/01) yang lalu, saung atas gereja Paroki St. Joannes Baptista dipadati oleh para lansia. Beberapa lansia nampak sedang menikmati teh hangat dan camilan sehat yang disediakan oleh ibu-ibu WKRI, sebagian nampak duduk mengantri dengan sabar, dan sebagian lagi nampak berinteraksi dengan para dokter yang terbagi di beberapa meja. Para dokter memeriksa tekanan darah, mendengarkan berbagai keluhan kesehatan dengan sabar, terkadang disertai juga dengan pemberian obat. Suasana tersebut terjadi pada kegiatan pemeriksaan lansia yang diselenggarakan oleh Seksi PSE Paroki St. Joannes Baptista, Parung.

Foto: Agnika/ KOMSOS
Foto: Agnika/ KOMSOS

Kegiatan rutin dari Seksi PSE tersebut terlaksana berkat kerjasama Seksi PSE dengan WKRI. Sebelumnya, mereka telah melakukan sosialisasi kepada umat melalui pengumuman di gereja, mempersiapkan tempat, melakukan pendaftaran, dan menyiapkan makanan kecil. Berkat adanya sosialisasi yang baik, pada hari itu ada sekitar 50 lansia yang turut berpartisipasi. Kegiatan yang rencananya akan diadakan setiap empat bulan sekali ini meliputi pemeriksaan tekanan darah, gula darah, kolesterol, dan pemberian obat.

Ada lima orang dokter dan tiga tenaga medis yang turut melakukan pelayanan pemeriksaan kesehatan. Kita patut bersyukur karena di paroki kita ada lima orang dokter yang bersedia meluangkan waktu melakukan pelayanan, di antaranya adalah dua dokter senior yaitu dokter Joseph Paulus beserta istri, dan tiga dokter yunior yaitu dokter Verdy, dokter Desi, dan dokter Novika.

Foto: Agnika/ KOMSOS
Foto: Agnika/ KOMSOS

Menurut Pak Yoseph Agus dari Seksi PSE, kegiatan tersebut merupakan bentuk tanggung jawab dan perhatian gereja terhadap para lansia di paroki kita. “Saat ini gereja memang sedang membangun bentuk fisik penunjang fasilitas gereja, tetapi tidak kalah penting kita juga harus membangun kesehatan kita, terutama orangtua kita,” jelasnya. Seksi PSE berharap semoga makin banyak pihak yang terlibat dalam kegiatan seperti ini, baik dalam bentuk tenaga maupun dana. Selama ini pendanaan kegiatan berasal dari 25% kolekte yang diperoleh setiap misa yang dikelola oleh Seksi PSE dan juga bantuan dari beberapa keluarga. “Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua dokter dan tim medis yang rela meluangkan waktu dan tenaga untuk kegiatan ini. Semoga segala usaha dan kebaikan yang mereka lakukan diberkati Tuhan,” tambah Pak Yoseph Agus.

Foto: Agnika/ KOMSOS
Foto: Agnika/ KOMSOS

Sementara itu, salah satu dokter muda juga merasa bersemangat dan gembira dapat turut melayani di gerejanya sendiri. Dokter Verdy, putra dari dokter Joseph dulunya sering menjadi asisten sang ayah dan bukan sebagai pemeriksa. Kini setelah menjadi dokter dan bertugas di sebuah klinik bersalin di daerah Bekasi, dokter Verdy menjadi salah satu dokter pemeriksa di kegiatan pemeriksaan kesehatan lansia Paroki St. Joannes Baptista. Ajakan sang ayah disambut dengan baik oleh pemilik nama lengkap Antonius Verdy Tedjosantoso ini. Ia bahkan mengajak sang kekasih, Novika, yang juga seorang dokter untuk turut melakukan pelayanan. Dokter Novika pun merasa gembira dapat terlibat kegiatan positif dalam suasana penuh kekeluargaan. Dokter Verdy berharap semoga kegiatan seperti ini dapat dilakukan lebih rutin, teratur, dan lebih sistemasis dalam persiapannya.* (Agnika/ KOMSOS)

By Admin