teropong-pentecost-hidup-katolik  Pernah aku mengikuti  seminar yang diadakan oleh Gereja Keluarga Kudus, Pasar Minggu, dengan narasumber seorang seniman dan juga budayawan, Pak Arswendo.

Pak Arswendo bercerita tentang pengalamannya menjadi seorang juri dalam perlombaan karya puisi anak-anak. Ada seorang anak membuat puisi begitu indah dan penuh makna yang tersirat. Sayangnya dia harus menjadi  runner up karena ada kata-kata yang asing bagi juri. Kata tersebut bunyinya, ”…semoga Roh Kudus menerangi hatimu.” Saat itu terjadilah perdebatan antara Pak Arswendo dengan kedua juri lainnya mengenai kata Roh Kudus. Pak Arswendo mempertanyakan kenapa anak ini bukan menjadi juaranya, karena puisinya lebih bagus dari para peserta yang lain. Jawab juri yang lain adalah, “Memang puisi anak ini bagus namun ada kata yang aneh yakni, kata ‘Roh Kudus.” Maka Pak Arswendo pun balik bertanya kepada mereka, “Apakah kamu mau supaya anak ini mengganti dengan kata Roh Kuda? Bukankkah itu lebih aneh..? Itu adalah Iman anak ini yang dia apresiasikan dalam karya puisinya ini, jadi mohon dimengerti dan hargailah haknya.” Akhirnya mereka pun  menerima penjelasan Pak Arswendo. Anak itu pun menjadi juara dalam lomba karya puisi tersebut.

Tanggal 14 Mei kemarin kita merayakan Tuhan Yesus Diangkat ke Surga, dan sebelum Tuhan Yesus meninggalkan murid-murid-Nya, Ia berpesan, “Kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun atas kamu, dan kamu menjadi saksiKu di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi. (Kis 1: 8). Dan janji itu Tuhan Yesus tepati dengan suatu tanda yakni, “Tampaklah lidahlidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masingmasing. Maka penuhlah  mereka dengan Roh Kudus lalu mereka mulai berkatakata dalam bahasabahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya. (Kis 2: 3-4).

Semoga kita sebagai umat yang beriman pada Yesus, boleh juga memperoleh  janji itu sama seperti para rasul. Kiranya Roh Kudus turun dan memenuhi hati dan budi kita, memimpin dan menuntun kita dalam kebenaran agar dalam menjalani hidup kita, baik dalam keluarga, di lingkungan sekitar kita atau tempat kita bekerja, menjadi pribadi  yang memberi contoh/panutan  dengan sikap hidup, cara hidup kristiani yang jujur, rendah hati, berani dan bertanggung jawab. Hendaklah kita seperti para rasul yang dipenuhi Roh Kudus, ”…lalu mereka mulai berkatakata dalam bahasabahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.(Kis 2: 4 ).

Jadilah pribadi yang benar-benar dipenuhi Roh Kudus dan menjadi suluh di dalam kehidupan bermasyarakat. Apalagi di luar iman kita mereka sering bertanya tentang keyakinan kita akan TRINITAS. Semua itu bisa terjawab bila kita yakin dengan Iman dan cara hidup kristiani sesuai kemampuan dan talenta kita. Anak penulis puisi berani mengatakan tentang Roh Kudus dalam puisinya dan menjadi perdebatan di antara juri. Namun Pak Arswendo meyakinkan bahwa itu adalah iman si anak penulis puisi, dan mohon dihargai. Akhirnya anak itu menjadi sang juara. Keberanian itu ada karena iman dari anak dan pasti diterangi oleh Roh Kudus.

Ya Roh Kudus, datanglah dan penuhi hati dan jiwa kami, tuntunlah kami dalam menjalani kehidupan kami. Agar kami berani mewartakan kebenaran akan Dikau, akan Bapa dan akan Roh Kudus. Mampukan kami melakukan hal-hal yang baik di dalam pekerjaan kami, dalam tugas dan karya kami. Jadikan kami umatmu pembawa damai. Damai dalam diri kami sendiri, keluarga kami dan sesama kami. Sehingga hidup kami sungguh-sungguh berarti berkat iman akan Dikau Tuhan Allah kami dan Nama-Mu kami puji sekarang dan selama-lamanya. Amin.*