Suatu ketika saya mengikuti kunjungan pastoran di sebuah lingkungan. Ada seorang bapak menyampaikan cerita pengalamannya. Saat di lingkungan tempat tinggalnya akan dibangun sebuah mesjid, beliau ikut terlibat aktif bahkan dipercaya sebagai bendahara dan seksi dana. Begitu juga dalam kegiatan-kegiatan keagamaan yang lain seperti Idul Adha, beliau pun terlibat aktif.
Tentunya kepercayaan yang diberikan kepada beliau tidak didapat dalam waktu singkat, terlebih kepercayaan dari warga yang mayoritas berbeda keyakinan agamanya. Seperti saat kita berjalan di tempat yang gelap menggunakan lentera kecil, kita akan berjalan selangkah demi selangkah mengikuti cahaya kecil lentera itu karena kita percaya dengan cahaya lentera itu. Sama halnya saat kita mengimani Yesus sebagai terang hidup kita. Meskipun kita harus berjalan pelan dan penuh tantangan, tetapi kita yakin Yesus akan selalu memberi yang terbaik buat kita.
Dalam Lukas 5:4 “Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan”, kita selalu diingatkan akan perutusan. Seperti cerita pengalaman di atas, beliau telah melakukan “getok tular“ (menyebarkan informasi dari mulut ke mulut –Red) menjadi contoh bagi warga di sekitarnya. Kita pun bangga saat mendengar orang Katolik dengan nama baptis yang disandangnya berhasil berkarya di tingkat nasional bahkan internasional. Tetapi jangan terbatas pada bangga saja, kita seharusnya turut ikut melakukannya mulai dari hal kecil.
Kita sebagai orang Katolik juga diharapkan untuk menjadi contoh dalam memberikan solusi. Ada sebuah cerita ketika semua orang membunyikan klakson, kesal karena ada seorang pengemudi yang salah masuk jalur pembayaran GTO (Gardu Tol Otomatis). Alih-alih turut membunyikan klakson dan merasa kesal, seorang pengemudi yang ada di barisan ke-4 turun dari mobilnya. Sambil tersenyum, dia membantu melakukan transaksi pembayaran dengan menggunakan kartu E-Toll yang dimilikinya. Dia telah memberikan solusi dan bukan menjadi bagian dari problem.
Dengan melakukan “getok tular” menjadi contoh yang baik bagi orang-orang sekitar, kita telah menjadi “penjala manusia”. Ini seperti yang dikatakan Yesus kepada Simon, “Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia”. Marilah kita melakukan tugas pelayanan dengan menjadi teladan yang baik melalui kata dan perbuatan supaya semua orang makin melihat karya Yesus dalam kehidupan kita.*